- Timnas Indonesia
Fantastis! Segini 'Pesangon' yang Akan Diterima Patrick Kluivert Usai Dipecat dari Timnas Indonesia, Bisa Bayar STY Selama 2 Tahun?
tvOnenews.com - Berapa pesangon yang harus dibayarkan PSSI kepada Patrick Kluivert usai putus kerjasama sebagai pelatih Timnas Indonesia? Simak selengkapnya.
Patrick Kluivert kini resmi tak lagi menjadi arsitek timnas Indonesia. Pada Kamis (16/10), PSSI mengumumkan pemutusan kontrak secara resmi dengan Kluivert beserta staf kepelatihannya baik di tim senior maupun tim junior.
Momen pengakhiran ini menjadi klimaks dari kegagalan besar yang dialami timnas di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Setelah diunggulkan untuk membawa Garuda meraih tiket ke putaran final, kenyataan pahit berupa kekalahan melawan Arab Saudi dan Irak membuyarkan impian tersebut, dan akhirnya menjadi alasan utama di balik keputusan pemecatan Kluivert.
Pemecatan ini menandai bahwa perjalanan Kluivert bersama Indonesia berakhir jauh sebelum masa kontraknya selesai. Ia datang dengan reputasi tinggi sebagai eks pemain top Eropa, namun tak mampu menjawab ekspektasi.
- dok.tvonenews.com/x timnas indonesia-x erick thohir
Berapa Pesangon yang Harus Dibayarkan PSSI untuk Patrick Kluivert?
Kini pertanyaan berikutnya muncul: berapa besar angka pesangon yang akan diterima Kluivert akibat pemecatan dini ini?
Menurut laporan dari berbagai sumber, Kluivert semula dikontrak dua tahun dengan kemungkinan perpanjangan. Dalam kontrak itu disebutkan dia menerima gaji antara Rp 1,3 hingga Rp 1,5 miliar per bulan, atau sekitar Rp 18 miliar per tahun.
Meski PSSI belum merilis angka resmi pesangon, estimasi yang beredar memperkirakan kompensasi yang harus dibayarkan mencapai antara Rp 33,8 sampai Rp 39 miliar untuk menutup sisa masa kontrak selama 14–15 bulan.
Angka ini belum memperhitungkan klausul penalti pemutusan, bonus loyalitas, atau biaya administratif lain yang mungkin melekat di kontrak pelatih asing
PSSI menyatakan bahwa pemutusan kontrak dilakukan atas dasar kesepakatan kedua pihak melalui mekanisme mutual termination.
Keputusan itu diambil setelah evaluasi menyeluruh terkait dinamika internal dan visi strategis pembinaan sepakbola nasional ke depan. Dengan berakhirnya kerja sama, seluruh struktur kepelatihan di bawah kendali Kluivert—termasuk timnas senior, U-23, dan U-20—dibubarkan dari jabatan mereka.
Kegagalan Kluivert dalam membawa Indonesia ke Piala Dunia 2026 memang sudah menjadi catatan hitam yang tak bisa diabaikan. Meski mampu mengantar Garuda hingga ronde keempat, timnas kalah bersaing melawan tim kuat Asia.
Ambisi tinggi di awal kontrak pun sirna ketika Indonesia tumbang 2–3 melawan Arab Saudi dan kemudian kalah 0–1 dari Irak di babak penentuan. Akibat hasil tersebut, Indonesia finis di dasar grup dan tersingkir dari persaingan.
Kehadiran Kluivert semula dipandang sebagai peluang segar untuk menata ulang sepak bola Indonesia. Namun kenyataannya ia gagal menjaga konsistensi dan menjawab tekanan kompetisi tinggi di level Asia.
Kini, dengan kursi kepelatihan yang kosong, PSSI menghadapi tantangan berat mencari pengganti yang mampu membangun ulang mental, strategi, dan pembinaan jangka panjang agar kesalahan ini tak terulang kembali.
Sementara itu, angka pesangon yang harus dibayar memperlihatkan bahwa keputusan memutus kontrak lebih awal bukan perkara ringan baik secara sportif maupun finansial baginya maupun lembaga federasi. (udn)