Sampai Rela Tolak Timnas Indonesia Demi Bisa Bela Belanda, Tijjani Reijnders Akhirnya Jujur, Kakak Eliano itu Akui...

tvOnenews.com - Nama Tijjani Reijnders belakangan kembali jadi sorotan publik sepak bola Tanah Air.

Gelandang berbakat milik AC Milan itu akhirnya buka suara mengenai alasannya menolak tawaran naturalisasi dari PSSI untuk membela Timnas Indonesia.

Padahal, bersama sang adik, Eliano Reijnders, keduanya memiliki darah keturunan Indonesia dari sang ibu yang berasal dari Ambon.

Tak heran jika publik Indonesia sempat berharap dua bersaudara ini bisa sama-sama memperkuat Timnas Garuda.

Namun, realitasnya berbeda. Eliano kini resmi memilih Indonesia dan bahkan sudah menjalani debut di Kualifikasi Piala Dunia 2026. 

Sedangkan sang kakak, Tijjani, mantap meneruskan karier internasionalnya bersama Timnas Belanda.

Dalam sebuah wawancara, pemain berusia 26 tahun itu akhirnya jujur tentang keputusan besar yang diambilnya.

Ia menegaskan bahwa meski memilih membela Belanda, dirinya tetap merasa dekat dan bangga dengan Indonesia.

"Latar belakang Indonesia saya adalah sesuatu yang sangat saya banggakan. Itu adalah bagian dari identitas saya," ujar Tijjani Reijnders dilansir dari laman FIFA.

Tijjani mengungkapkan bahwa ibunya, Angelina Lekatompessy, berasal dari Ambon.

Hal ini membuatnya merasa punya hubungan emosional yang mendalam dengan budaya dan masyarakat Indonesia.

"Ibu saya berasal dari Indonesia dan saya merasakan hubungan yang erat dengan budaya dan orang-orang di sana," ucap gelandang AC Milan tersebut.

Bagi Tijjani, warisan Indonesia bukan sekadar cerita masa lalu keluarga, tetapi juga pengikat kuat yang selalu melekat dalam kehidupannya.

Walau jalur internasional yang ia pilih berbeda, dukungan dari masyarakat Indonesia tetap terasa begitu hangat.

"Sungguh istimewa mengetahui bahwa saya mendapatkan dukungan dari penggemar di Indonesia," kata Tijjani.

Tijjani juga menyinggung soal pilihan adiknya, Eliano Reijnders, yang kini resmi berseragam Timnas Indonesia. Alih-alih kecewa karena berbeda jalan, Tijjani justru memberikan dukungan penuh.

"Unik! Adik saya Eliano bermain untuk Indonesia adalah sesuatu yang membuat saya bangga," ungkapnya.

Menurut Tijjani, keputusan Eliano adalah bentuk penghormatan terhadap warisan keluarga mereka dari pihak ibu.

Meskipun satu membela Belanda dan satu lagi memperkuat Indonesia, keduanya tetap berjalan di jalannya masing-masing dengan rasa saling menghormati.

Keputusan Tijjani Reijnders memang sempat mengejutkan publik. Namun, pilihannya membela Belanda tak lantas menghapus rasa cintanya terhadap Indonesia.

Ia tetap menganggap Indonesia sebagai bagian penting dari identitas dan perjalanan hidupnya.

Meski jalan mereka berbeda, dua bersaudara Reijnders itu kini menjadi simbol unik, satu menjaga nama besar keluarga di Belanda, sementara satu lagi memperjuangkan lambang Garuda di dada. (tsy)