news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Skuad Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 saat melawan Jepang..
Sumber :
  • X @timnasindonesia

Timnas Indonesia Ogah Main Tandang Jelang Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Untung atau Buntung?

Di antara semua peserta Grup B round 4 Kualfikasi Piala Dunia 2026, hanya Timnas Indonesia yang memilih tidak menjalani pertandingan uji coba tandang alias
Senin, 4 Agustus 2025 - 20:29 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - Menjelang Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Timnas Indonesia tengah mempersiapkan diri untuk menghadapi lawan-lawan berat di Grup B. 

Di bawah arahan pelatih baru, Patrick Kluivert, skuad Garuda dijadwalkan akan menghadapi Lebanon dan Kuwait dalam laga uji coba yang digelar di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, pada bulan September 2025. 

Keputusan PSSI untuk menggelar laga pemanasan di kandang sendiri menuai sorotan.

Mengingat dua laga resmi di babak keempat nanti justru seluruhnya akan berlangsung di luar negeri, yaitu menghadapi Arab Saudi pada 9 Oktober dan Irak pada 12 Oktober 2025.

Kondisi ini cukup unik dan kontroversial. Di antara semua peserta Grup B, hanya Timnas Indonesia yang memilih tidak menjalani pertandingan uji coba tandang alias "latihan laga berat di markas lawan". 

Padahal, secara historis, performa tandang Timnas Garuda tidak begitu mengesankan. 

Hal ini memunculkan pertanyaan besar: apakah keputusan ini sebuah keuntungan tak terduga, atau justru bisa menjadi bumerang?

Timnas Indonesia Tak Main Tandang: Untung atau Rugi?

Secara kasat mata, Timnas Indonesia tampaknya "ketiban durian runtuh" karena tidak perlu berkeliling Asia untuk uji coba. 

Namun jika ditelaah lebih dalam, justru hal ini bisa menjadi titik lemah. Tim-tim besar seperti Arab Saudi, Irak, bahkan UEA, Oman, dan Qatar aktif memanfaatkan laga tandang sebagai ajang pembentukan mental tempur dan adaptasi atmosfer kompetitif. 

Arab Saudi misalnya, tampil di Piala Emas 2025 di Amerika Serikat serta melawan Republik Ceko di kandang lawan. 

Irak pun bersiap lewat turnamen King’s Cup di Thailand, sedangkan UEA memilih training camp di Austria melawan Lecce dari Serie A Italia.

Berbanding terbalik, Timnas Indonesia justru memilih zona nyaman: laga kandang di Surabaya. 

Hal ini menjadi kontras mengingat data menunjukkan performa Garuda saat bermain di luar negeri masih jauh dari kata memuaskan. 

Dalam lima laga tandang terakhir di babak ketiga, Timnas belum sekalipun menang. 

Mereka hanya mampu bermain imbang melawan Arab Saudi (1-1) dan Bahrain (2-2), serta mengalami kekalahan menyakitkan dari China (1-2), Australia (1-5), dan Jepang (0-6).

Keputusan tidak menggelar laga uji coba tandang ini menimbulkan keraguan besar. 

Bagaimana mungkin tim yang ingin menembus putaran final Piala Dunia justru menghindari laga-laga yang dapat melatih mental saat berada di bawah tekanan suporter lawan? 

Padahal, babak keempat ini hanya memberikan satu tiket otomatis ke juara grup, dan posisi runner-up pun belum aman karena harus melalui playoff Asia melawan runner-up dari grup lain.

Di sisi lain, bermain di kandang bisa meningkatkan kepercayaan diri pemain dan mempererat chemistry tim. 

Ditambah lagi, PSSI memastikan bahwa penggunaan Stadion Gelora Bung Tomo tidak akan mengganggu agenda klub lokal seperti Persebaya Surabaya, yang membuat opsi ini semakin "aman". 

Namun, jika tidak dibarengi dengan kesiapan menghadapi tekanan di laga tandang, Indonesia bisa mengalami déjà vu kegagalan seperti sebelumnya.

Secara strategi, keputusan ini bisa disebut sebagai "gambling" besar. Bila sukses mencuri poin di Arab Saudi dan Irak, Timnas Indonesia akan dianggap jenius karena meminimalkan kelelahan logistik dan fokus pada pemantapan taktik. 

Tapi jika kembali dibantai seperti laga tandang sebelumnya, kritik keras akan sulit dibendung.

Jadi, apakah ini keberuntungan atau strategi berisiko tinggi? Jawabannya akan ditentukan pada Oktober 2025 nanti, di dua laga yang bisa jadi paling krusial dalam sejarah sepak bola Indonesia. (udn)
 

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

00:57
01:35
01:23
02:19
03:49
15:06

Viral