Media Vietnam Tak Habis Pikir, Malaysia Sampai Korbankan Banyak Kartu Kuning di saat Timnas Indonesia Justru Tampil...

tvOnenews.com - Kepastian Timnas Indonesia U-23 melaju ke semifinal Piala AFF U-23 2025 akhirnya terwujud setelah duel panas melawan Malaysia di SUGBK Jakarta, Senin (22/7/2025) malam WIB.

Pertandingan yang penuh tensi itu berakhir tanpa gol alias 0-0, tapi hasil ini sudah cukup bagi Garuda Muda untuk mengunci tiket ke babak semifinal sebagai juara Grup A.

Sementara itu, Malaysia harus gigit jari. Skuad Harimau Muda resmi tersingkir dari ajang ini setelah hanya mengoleksi satu poin dari dua pertandingan kontra Filipina dan Indonesia.

Media Vietnam, The Thao247, turut menyoroti laga panas ini. Mereka menulis dalam tajuk utama:

"Timnas U23 Indonesia Resmi Masuk Semifinal, Malaysia Tersingkir Sengit," tulis media Vietnam, The Thao247, dalam tajuk utama laporan mereka.

Menurut mereka, meskipun Indonesia gagal meraih tiga kemenangan beruntun, hasil imbang melawan Malaysia sudah cukup membawa skuad asuhan Gerald Vanenburg melaju ke puncak klasemen Grup A.

"Indonesia mengambil inisiatif menguasai pertandingan dengan gaya permainan cepat. Serangan-serangan terutama diarahkan kepada penyerang Jens Raven, tetapi penyerang naturalisasi ini terus-menerus dijaga ketat dan dikepung oleh pertahanan kokoh Malaysia," ulas The Thao247.

Media Vietnam itu menyorot tajam ketatnya lini belakang Malaysia yang bahkan beberapa kali harus melakukan pelanggaran taktis demi meredam Jens Raven.

Tak heran jika wasit mengeluarkan beberapa kartu kuning untuk pemain Malaysia.

"Para bek tengah berbaju kuning bermain rapat, bahkan tak segan-segan melakukan pelanggaran taktis untuk mencegah pergerakan Raven, yang memaksa wasit mengeluarkan kartu kuning beberapa kali," lanjut mereka.

Kedua tim sebenarnya sama-sama punya peluang emas. Indonesia nyaris mencetak gol lewat umpan manis Maulana yang disambar Raven. Sayangnya, peluang itu belum membuahkan hasil.

Sebaliknya, Malaysia sempat mengancam lewat eksekusi tendangan bebas jarak jauh yang memaksa kiper Indonesia bekerja keras.