- PSSI
Respons Erick Thohir vs Patrick Kluivert usai Timnas Indonesia Fix Masuk Grup Neraka di Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
tvOnenews.com - Hasil drawing putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang digelar pada Kamis (17/7/2025) menempatkan Timnas Indonesia di Grup B.
Skuad Garuda berada di satu grup yang sama dengan dua raksasa Timur Tengah, yakni Arab Saudi dan Irak.
Hasil drawing tersebut tentu saja langsung memunculkan predikat “grup neraka” bagi Skuad Garuda. Sebab, Jay Idzes cs harus menghadapi lawan-lawan berat dalam perjuangan menuju pentas dunia.
- Kolase tvOnenews
Sementara itu, Grup A diisi oleh Uni Emirat Arab, Oman, dan juara Piala Asia 2023, Qatar.
Keenam tim di dua grup tersebut akan memperebutkan dua tiket otomatis ke putaran final Piala Dunia 2026.
Putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 akan berlangsung pada bulan Oktober 2025 mendatang.
Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) sudah lebih dulu menunjuk Arab Saudi dan Qatar sebagai tuan rumah putaran keempat.
Setelah hasil drawing keluar, Ketua Umum (Ketum) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir, langsung mengunggah hasil tersebut di akun Instagram pribadinya.
Dalam unggahannya di Instagram, Erick Thohir menuliskan bahwa Timnas Indonesia akan bertandingan pada tanggal 8-14 Oktober 2025.
"Timnas Indonesia tergabung dalam Grup B bersama Arab Saudi dan Irak pada Ronde Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Kita akan bertanding pada 8-14 Oktober 2025," tulis Erick Thohir.
- tvOnenews-Ilham Giovani
Erick Thohir juga menuliskan kalimat motivasi bagi Timnas Indonesia untuk memberikan yang terbaik dalam pertandingan yang akan datang.
"Kita akan berjuang memberikan yang terbaik untuk Merah Putih bisa terbang tinggi," sambungnya.
Tak cuma Erick Thohir, pelatih kepala Timnas Indonesia, Patrick Kluivert juga turut angkat bicara soal hasil drawing tersebut.
Patrick Kluivert mengatakan, bahwa hasil undian grup tersebut adalah sebuah formalitas. Kluivert menilai bahwa semua tim yang berjuang di putaran keempat nanti punya kekuatan yang hampir serupa.
"Menurut saya, drawing ini adalah sebuah formalitas. Dua negara yang tergabung bersama kami adalah negara kuat dan kami mengenal mereka dengan cukup baik,” kata Kluivert dilansir laman Kita Garuda, Kamis (17/7/2025).