- kolase tim tvOnenews.com
Media Vietnam Terkejut 'Anak Ajaib' Timnas Indonesia Resmi Pensiun di Usia Muda, Singgung Momen Pahit Ini
Jakarta, tvOnenews.com - Media Vietnam mendadak menyoroti keputusan mantan pemain Timnas Indonesia, Evan Dimas Darmono yang resmi pensiun pada usia muda.
"Mantan gelandang andalan tim nasional Indonesia, Evan Dimas Darmono, resmi mengakhiri karier profesionalnya sebagai pesepak bola di usia 30 tahun," tulis media Vietnam, thethao dilansir Sabtu (28/6/2025).
Sang “anak ajaib” yang pernah dipuja publik Indonesia itu kini memilih jalan berbeda, menjadi pelatih muda di sebuah sekolah sepak bola desa di Tulungagung, Jawa Timur.
Setelah berpisah dengan Persik Kediri awal tahun ini, Evan memutuskan tidak melanjutkan kiprahnya sebagai pemain.
Ia kini melatih di Sekolah Sepak Bola (SSB) Saraswati Nuswantara, sekaligus menjadi salah satu pemilik klub Persiba Balikpapan yang berlaga di Divisi Tiga Liga Indonesia.
Nama Evan Dimas mencuat sejak tahun 2010 sebagai motor utama generasi emas tim nasional junior.
Momen paling ikonik terjadi pada kualifikasi AFC U-19 tahun 2014, saat Evan mencetak hattrick ke gawang Korea Selatan dan membawa Indonesia memuncaki grup.
Ia pun dijuluki simbol harapan sepak bola Tanah Air.
Namun, kariernya tak lepas dari momen pahit. Salah satu yang paling membekas terjadi di final SEA Games 2019.
Menghadapi Vietnam, Evan mengalami cedera parah dan harus meninggalkan lapangan lebih awal. Ia menerima medali perak di atas kursi roda, dalam sebuah potret yang mengharukan publik nasional.
Sejak itu, Evan sempat memperkuat sejumlah klub Liga 1, seperti Persija Jakarta, Arema FC, dan PSIS Semarang. Ia juga mencatat 44 penampilan bersama timnas senior.
Namun, performanya perlahan meredup, dan pada 2024, ia diam-diam menanggalkan sepatu dan gantung sepatu dari panggung profesional.
Kini, Evan mengalihkan semangatnya pada dunia kepelatihan.
“Saya memilih menjadi pelatih karena ingin membangun generasi masa depan. Di sini, saya tidak hanya mengajar teknik sepak bola, tapi juga etika dan kepribadian,” ujarnya.
Dengan lisensi kepelatihan C dan tengah menempuh pendidikan lisensi B, Evan juga memperkenalkan metode unik dalam pelatihan, yakni menyisipkan unsur koreografi sebagai bagian dari latihan teknik dan ritme permainan.