Termasuk Sanksi FIFA, 3 Kabar Buruk Timnas Indonesia Jelang Hadapi China di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Garuda Rugi dan Pincang

Jakarta, tvOnenews.com – Jelang laga krusial melawan China di lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia justru diterpa sejumlah kabar buruk. Apa saja masalah yang menghampiri skuad Garuda?

Sebagaimana diketahui, Timnas Indonesia dijadwalkan melakoni dua laga tersisa pada babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada bulan Juni.

Sesuai jadwal, skuad asuhan Patrick Kluivert akan menghadapi China pada Kamis (5/6/2025) di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.

Lima hari kemudian, Garuda akan bertandang ke markas Jepang di Suita City Stadium.

Dua laga tersebut menjadi penentu nasib Indonesia untuk lolos ke putaran final Piala Dunia 2026.

Saat ini, Indonesia berada di peringkat keempat klasemen Grup C dengan raihan 9 poin, terpaut empat poin dari Australia di posisi kedua—batas akhir untuk lolos otomatis ke Piala Dunia.

Dengan dua pertandingan tersisa, peluang Indonesia untuk finis di posisi runner-up dan menyusul Jepang ke putaran final masih terbuka, namun Garuda wajib menyapu bersih kemenangan.

Sayangnya, jelang laga penting kontra China, tiga kabar buruk justru menghantui Timnas Indonesia. Berikut ulasannya:

Sanksi FIFA
Kabar buruk pertama datang dari sanksi FIFA yang harus diterima Timnas Indonesia akibat insiden saat menghadapi Bahrain pada matchday kedelapan.

PSSI resmi dijatuhi dua sanksi oleh FIFA setelah insiden yang melibatkan suporter Indonesia pada menit ke-80 laga tersebut.

Saat itu, sekitar 200–300 suporter dinilai meneriakkan slogan bernuansa xenofobia terhadap tim tamu.

Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga, menyampaikan bahwa sanksi pertama berupa denda sebesar Rp400 juta.

Sanksi kedua adalah pengurangan 15 persen kapasitas penonton pada laga kandang Timnas Indonesia berikutnya melawan China di Stadion GBK, 5 Juni mendatang.

Pemain Cedera
Kabar buruk berikutnya terkait kondisi skuad Timnas Indonesia yang terganggu oleh cedera sejumlah pemain.
Salah satunya adalah Ragnar Oratmangoen. Penyerang berusia 27 tahun itu dipastikan absen dalam laga melawan China dan Jepang akibat cedera lutut.

Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, menjelaskan bahwa absennya Oratmangoen disebabkan infeksi di lutut yang diderita pemain F.C.V. Dender E.H. tersebut.

Selain Ragnar, beberapa pemain abroad lainnya juga berpotensi absen karena cedera, termasuk Sandy Walsh yang kondisinya masih diragukan.

Akumulasi Kartu
Terakhir, Timnas Indonesia juga berpotensi kehilangan dua pemain penting akibat akumulasi kartu kuning yakni Marselino Ferdinan dan Maarten Paes dipastikan absen saat menghadapi China.

Keduanya menerima kartu kuning dalam laga melawan Bahrain pada 25 Maret 2025—Marselino karena melakukan protes keras kepada asisten wasit, sedangkan Paes mendapat kartu karena mengulur waktu di penghujung pertandingan.

Absennya dua pemain ini menjadi pukulan tersendiri bagi pelatih Patrick Kluivert dalam meracik komposisi tim menghadapi laga penting tersebut.

(sub)