- tvOnenews-Taufik Hidayat
Meski Punya Banyak Pemain Naturalisasi, Media Jepang Sebut Timnas Indonesia Tak Akan 'Selevel' dengan Mereka: Tim Garuda itu...
tvOnenews.com – Timnas Indonesia tengah menjadi sorotan, kali ini bukan dari dalam negeri, melainkan dari media sepak bola ternama asal Jepang, Soccer Digest Web.
Dalam ulasan terbaru mereka, media tersebut secara tajam mengkritik pendekatan Indonesia dalam membangun tim nasional yang dinilai masih jauh dari level Jepang.
Kritik utama diarahkan pada kebijakan naturalisasi yang kini menjadi strategi utama Timnas Garuda, terutama dalam menghadapi Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Media Jepang itu menyebut bahwa ketergantungan Indonesia terhadap pemain naturalisasi yang merumput di Eropa, hal itu belum cukup untuk membawa tim Merah Putih setara dengan kekuatan-kekuatan tim Asia.
“Selama Indonesia dan China masih mengandalkan pemain naturalisasi, kecil kemungkinan mereka akan menjadi ancaman sebagai rival,” tulis Soccer Digest Web dalam laporannya.
Jepang sendiri, menurut artikel tersebut, telah lama meninggalkan ketergantungan pada pemain naturalisasi.
Sejak awal 2000-an, Federasi Sepak Bola Jepang (JFA) fokus pada pembinaan usia dini dan pengembangan talenta lokal.
Pendekatan jangka panjang ini terbukti efektif, dengan banyak pemain Jepang kini sukses berkarier di liga top Eropa tanpa perlu sentuhan instan dari luar.
“Bahkan jika ada pemain yang datang ke Jepang dan ingin dinaturalisasi, aturan ketat FIFA menghalangi mereka untuk bergabung dengan tim nasional Jepang,” lanjut laporan itu.
- AFC
Di sisi lain, Indonesia justru tengah gencar memanggil pemain-pemain diaspora, khususnya dari Belanda.
Nama-nama seperti Jay Idzes, Sandy Walsh, Rafael Struick, hingga Ole Romeny membawa harapan besar bagi Timnas.
Namun, media Jepang mempertanyakan apakah strategi ini dapat memberikan dampak jangka panjang yang berkelanjutan.
China juga turut disorot dalam artikel tersebut.
Meski menggunakan pendekatan berbeda, yakni dengan menaturalisasi pemain asing yang merumput di Liga China, hasilnya juga dinilai belum cukup untuk membawa mereka bersaing di tingkat tertinggi Asia.
Kritik ini akan terbukti pada pertandingan penting 10 Juni 2025 mendatang, saat Indonesia dijadwalkan menghadapi Jepang dalam putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.