FIFA Bicara soal Kemiripan Timnas Indonesia Besutan Patrick Kluivert dengan Skuad Piala Dunia 1938: Jadi Pelajaran untuk Target Piala Dunia 2026

Jakarta, tvOnenews.com - FIFA bicara soal kemiripan Timnas Indonesia besutan Patrick Kluivert dengan skuad Garuda di Piala Dunia 1938.

Menurut induk sepak bola dunia itu, sejarah yang diciptakan Timnas Indonesia yang dulu bernama Hindia-Belanda jadi pelajaran untuk Piala Dunia 2026.

Saat ini, Timnas Indonesia besutan Patrick Kluivert sedang berjuang di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia Grup C.

Dalam dua laga terakhir yang telah dilalui bulan ini, hasilnya Jay Idzes dan kolega takluk dari Australia 1-5 (20/3/2025) dan menang atas Bahrain 1-0 (25/3/2025).

Kemenangan Timnas Indonesia 1-0 atas Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno menjadi percikan yang menyalakan kembali impian Piala Dunia 2026.

Ole Romeny, salah satu pemain naturalisasi dalam skuad Garuda, mencetak gol kemenangan dan menghidupkan kembali harapan mereka di Grup C.

Itu merupakan respons positif setelah kekalahan 1-5 yang diderita tim besutan Patrick Kluivert di tangan Australia di Sydney lima hari sebelumnya.

Namun, kemenangan atas Bahrain belum mengubah posisi Timnas Indonesia, mereka tetap berada di posisi keempat klasemen Grup C dengan sembilan poin. 

Skuad Garuda hanya tertinggal satu poin dari Arab Saudi di posisi ketiga. Karena itu, Indonesia masih memiliki peluang lolos ke putaran keempat kualifikasi.

Sebagai informasi, hanya dua tim teratas yang berhak lolos otomatis ke Piala Dunia 2026, selagi posisi tiga dan empat masih harus berjuang di putaran keempat.

Timnas Indonesia sendiri masih menyisakan dua pertandingan lagi, yakni menjamu China pada 5 Juni dan bertandang ke markas Jepang pada 10 Juni 2025.

Sebelum melakoni dua partai pamungkas, Timnas Indonesia mendapatkan sorotan dari FIFA yang membahas soal skuad Garuda di masa lalu.

"Masa lalu Indonesia jadi pelajaran untuk target Piala Dunia 2026," bunyi judul artikel yang dibuat FIFA.

FIFA menyarankan skuad Garuda agar meninjau kembali masa lalu dan mengambil pelajaran untuk menulis babak baru yang berani di masa depan.