- Antara
Media Malaysia Selalu Ikut Campur Urusan Timnas Indonesia, Bahkan Berani Bilang Kalau 3 Pemain Naturalisasi yang baru adalah Pemain...
Kondisi ini memperlihatkan perbedaan mencolok antara proses naturalisasi di Indonesia dan Malaysia.
PSSI mampu mendatangkan pemain keturunan dengan kualitas tinggi, sementara Malaysia kerap gagal karena kendala administratif dan aturan FIFA yang lebih ketat.
Hal ini menjadi keunggulan bagi Timnas Indonesia yang kini memiliki opsi pemain berkualitas di berbagai lini.
Malaysia Iri dengan Program Naturalisasi Timnas Indonesia?
Proses naturalisasi di Indonesia terlihat lebih terstruktur dan efektif dibandingkan Malaysia.
Selain faktor administratif yang lebih fleksibel, PSSI juga mampu menarik pemain dengan latar belakang kompetisi elite Eropa.
Emil Audero, misalnya, merupakan penjaga gawang yang bermain di Serie A, sementara Joey Pelupessy merupakan gelandang bertahan yang tampil di kompetisi Belanda.
Dean James, yang berposisi sebagai bek, juga memiliki pengalaman bermain di Eredivisie. Di sisi lain, Malaysia sering kali mengalami kendala dalam proses naturalisasi.
Pemain keturunan seperti Darren Lok, Paulo Josue, dan Lee Tuck memang telah memperkuat Harimau Malaya, tetapi hasil di lapangan masih jauh dari memuaskan.
Kegagalan Mats Deijl menjadi contoh nyata bagaimana regulasi FIFA menghambat proses naturalisasi di Malaysia.
Performa Timnas Indonesia juga jauh lebih baik dibandingkan Malaysia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Akahkah Patrick Kluivert bisa membawa Skuad Garuda meraih poin tambahan? (udn)