- PSSI
Media Vietnam Mulai Curiga, Berani Sebut sejak Patrick Kluivert Datang Lama-lama Justru Timnas Indonesia akan Kehilangan...
Patrick Kluivert Tetap Memberi Tempat untuk Pemain Lokal?
Meski ada anggapan bahwa pemain lokal akan tersingkir, keputusan Kluivert dalam menyusun skuad menunjukkan bahwa pemain dalam negeri masih memiliki peran penting di Timnas Indonesia.
Hal ini terbukti dari pemanggilan beberapa nama pemain lokal seperti Marselino Ferdinan, Rizky Ridho, dan Septian Bagaskara yang masuk dalam daftar 27 pemain pilihan Kluivert.
Langkah ini menunjukkan bahwa Kluivert tidak hanya berfokus pada pemain naturalisasi, tetapi juga mempertimbangkan kemampuan dan kontribusi pemain lokal yang sesuai dengan strategi permainannya.
Kluivert tampaknya ingin menciptakan keseimbangan antara pengalaman pemain naturalisasi dan potensi pemain lokal, sehingga tercipta harmoni dalam permainan Timnas Indonesia.
Perbedaan Strategi dengan Era Shin Tae-yong
Di era Shin Tae-yong, Timnas Indonesia cenderung mengandalkan pemain lokal yang dibina dari level junior hingga senior.
Shin Tae-yong dikenal memiliki pendekatan yang sistematis dalam mengembangkan bakat lokal melalui pemusatan latihan jangka panjang.
Di bawah Kluivert, pendekatan ini sedikit berubah dengan masuknya pemain naturalisasi sebagai elemen penting dalam memperkuat tim.
Strategi Kluivert lebih berfokus pada hasil instan, terutama untuk menghadapi tantangan di kualifikasi Piala Dunia dan turnamen internasional lainnya.
Kombinasi pemain lokal dan naturalisasi diharapkan mampu mempercepat proses peningkatan kualitas Timnas Indonesia.
Meskipun demikian, Kluivert tetap mempertahankan unsur lokal dalam skuad, menunjukkan bahwa pemain dalam negeri tetap memiliki tempat selama mampu bersaing di level tertinggi.
Dengan pendekatan ini, masa depan Timnas Indonesia terlihat cukup menjanjikan. Jika Kluivert mampu menemukan keseimbangan yang tepat antara pemain naturalisasi dan pemain lokal, Timnas Indonesia bisa menjadi kekuatan baru di kancah Asia.
Kritik dari media Vietnam bisa jadi hanya sekadar kekhawatiran, karena pada akhirnya, kualitas dan performa pemain di lapanganlah yang akan menentukan siapa yang layak mengenakan seragam Garuda. (udn)