Respons Marc Klok usai Asisten Shin Tae-yong di Timnas Indonesia Mengamuk karena Sebut STY sebagai Seorang Diktator

Jakarta, tvOnenews.com - Marc Klok sempat memberikan respons usai ditegur mantan analis Timnas Indonesia, Kim Jong-jin karena menyebut Shin Tae-yong diktator.

Pemecatan Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia mengejutkan banyak pihak, termasuk para pemain yang dilatihnya selama ini.

Pasalnya, Shin Tae-yong telah memberikan banyak prestasi selama lima tahun menangani Timnas Indonesia.

Skuad Garuda berhasil dia bawa ke babak 16 besar Piala Asia 2023 dan ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Di level junior, dia membuat pencapaian fenomenal dengan membawa Timnas Indonesia U-23 lolos hingga semifinal Piala Asia U-23 2024.

Selain itu, Timnas Indonesia tengah bersiap menuju pertandingan lanjutan ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Timnas Indonesia akan menghadapi Australia di Sydney Football Stadium pada 20 Maret 2025 mendatang.

Berikutnya, Marselino Ferdinan dan kawan-kawan akan menjamu Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta pada 25 Maret.

Dengan waktu yang begitu singkat itu, banyak pihak khawatir Indonesia akan meraih hasil buruk di dua laga tersebut.

Terlebih, para pemain Indonesia harus beradaptasi lagi dengan pelatih baru yang ditunjuk PSSI, Patrick Kluivert.

Seusai dipecat oleh PSSI, Shin Tae-yong menerima banyak pesan dari para pemain Timnas Indonesia yang mengaku ikut terkejut.

Namun, Marc Klok justru mengeluarkan pernyataan yang sangat kontroversial terkait pemecatan Shin Tae-yong dari kursi pelatih skuad Garuda.

Pernyataan tersebut disampaikan pemain Persib Bandung itu kepada media asal Belanda, ESPN NL beberapa waktu lalu.

"Dia [STY] benar-benar diktator dan dia merasa di atas tim," ujar Klok.

Menurut Klok, salah satu masalah yang dihadapi oleh Timnas Indonesia selama era Shin Tae-yong adalah bahasa.

Shin Tae-yong memang tidak begitu fasih berbahasa Inggris dan Indonesia, sehingga menggunakan penerjemah.

Hal ini, kata Klok, menyebabkan para pemain kesulitan untuk berdiskusi dengan pelatih berusia 54 tahun itu.

"Kendala bahasa menjadi masalah dengan pelatih nasional sebelumnya [STY], yang membuat banyak pemain jengkel. Itu yang menyebabkan friksi," kata Klok.

"Saya punya konflik dengan pelatih nasional sebelumnya. Kalau Anda coba berdiskusi dengan dia, nama Anda bisa dicoret. Itu yang membuat saya keluar," sambungnya.

Mendengar bosnya disebut diktator, Kim Jong-jin pun merasa sangat marah dan kesal kepada Marc Klok.

Hal tersebut dia ungkapkan saat menjadi bintang tamu di podcast Close The Door milik Deddy Corbuzier.

"Itu sangat tidak benar, saya sendiri juga melihat berita itu," kata Kim Jong-jin, Rabu (22/1/2025).

Setelah mengetahui pernyataan tersebut, dia langsung menghubungi Klok untuk meminta penjelasan.

"Pada saat saya melihat berita tersebut dan ketika saya tahu dari siapa berita ini berasal saya langsung mengirimkan pesan padanya. Sudah ada di media Marc Klok yang bilang kan, itu sudah ada di mana-mana, bahkan di pemberitaan Korea juga, namanya ada di Korea karena apa yang dia katakan, yang mana itu tidak benar," ucapnya.

Kim Jong-jin meminta kepada Marc Klok untuk berhenti menjelek-jelekkan Shin Tae-yong di hadapan media.

Bahkan, saking geramnya Kim Jong-jin, dia menyebut bahwa Marc Klok merupakan seorang pembohong.

"Saya kirim pesan kepada dia 'Brother sudah cukup, anda terus mengatakan kebohongan , apa pun yang kau katakan yang jelas tidak baik, Anda adalah satu-satunya pemain yang berbohong di media, sebagai seorang pemain dan mencoba menentang coach Shin, tanpa alasan, dengan kebohongan, mengapa anda melakukannya?," ucap Kim Jong-jin.

Marc Klok pun langsung mengklarifikasi pernyataannya tersebut kepada Kim Jong-jin.

Klok menyatakan bahwa ada kesalahan penerjemahan yang membuat pesannya menjadi salah arti.

"Dia bilang ada kesalahan pada penerjemahan bahasa, orang yang menerjemahkan wawancaranya, menggunakan kata yang salah, dan seharusnya dia menggunakan kata yang lain," kata Kim Jong-jin.

"Dia mengakui bahwa, oke, mungkin saya mengatakan sesuatu yang salah dalam wawancara dengan media di Belanda, atau apalah, buat saya, saya tidak tahu pertama-tama itu adalah sebuah kebohongan," sambungnya,

Dia juga menyebut bahwa penilaian Klok soal Shin Tae-yong yang menutup pintu diskusi dengan para pemain sama sekali tidak benar.

"Itu adalah sesuatu yang sebenarnya tidak pernah terjadi, dia bilang diktator, dan dia juga bilang dia seperti pintu yang tertutup jika mencoba mendiskusikan sesuatu dengannya maka namamu akan dicoret," katanya.

"Yang saya tahu coach Shin itu seperti pintunya selalu terbuka dia suka berbincang dengan para pemain, dia selalu bilang ke para pemain kalau ada yang ingin dibicarakan temui saya, dia suka mendengarkan, dia adalah pendengar yang baik di dalam dan di luar lapangan," pungkasnya.