- Kolase tvOnenews.com / instagram @andikvermansah
Dulu Jadi Rebutan Klub Asia dan Amerika, Andik Vermansyah Kini Berujung Main di Liga 2, Kok Bisa? Ini Kisahnya ..
tvOnenews.com - Andik Vermansyah, mantan pemain timnas Indonesia yang pernah dijuluki Lionel Messi dari Asia ini kini berstatus pemain sebagai pemain Persiraja Banda Aceh.
Nama Andik Vermansyah kini sudah mulai terlupakan, padahal dia pernah tercatat sebagai pemain terbaik yang berkarier di luar negeri.
Tetapi sempat menjadi pengangguran setelah tak memiliki klub, ia terakhir dilepas oleh Bhayangkara FC setelah musim lalu berakhir.
Andik Vermansyah bermain di klub Persiraja Banda Aceh.
Kemudian berpindah ke Persiraja Banda Aceh, sebuah klub berkompetisi di Liga 2 Indonesia.
Andik Vermansyah mengawali kariernya sebagai pesepakbola di Persebaya Surabaya pada tahun 2008, dan berhasil mencuri perhatian atas kemampuannya menggiring si kulit bundar dengan postur tubuh kecil, dirinya mampu melewati banyak pemain lawan.
Andik pun dipercaya juga masuk skuad timnas Indonesia, dan menghabiskan waktu bermain di klub luar negeri yaitu Liga Malaysia seperti Selangor FC dan Kedah FA sejak 2013 silam.
Masa keemasan Andik pada saat berlaga di Liga Malaysia, bahkan beberapa klub di luar negeri sempat kepincut dengan skillnya.
Saat itu, klub Malaysia, Amerika, dan Jepang tertarik merekrut Andik.
Bahkan Andik mendapatkan kesempatan untuk mengikuti trial di Amerika Serikat bersama DC United.
Klub Major League Soccer yang ketika itu Erick Thohir menjadi pemiliknya, sudah berniat untuk merekrut Andik.
Sementara itu, Andik pernah mengungkapkan penyesalannya usai menolak dua klub dari Jepang dan Amerika, ketika dirinya masih bermain di Selangor FC.
Setidaknya ada dua klub yang menawari Andik Vermansyah salah satunya datang dari klub Jepang Ventforet Kofu yang datang pada tahun 2013, dan dari klub asal Amerika DC United.
Andik Vermansyah saat masih berseragam timnas Indonesia. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Dua kesempatan itu dilewati oleh pemain 32 tahun itu, dengan alasan nilai kontrak yang kalah tinggi dibandingkan dengan Selangor FC.
Andik sendiri mengaku kala itu masih berpikiran pendek, yang jadi prioritasnya kala itu kedekatan dengan keluarganya di Surabaya, serta nilai kontrak yang lebih besar.