- ANTARA/AFP/JAIME REINA/JAIME REINA
Bawa Real Madrid Kalahkan Mallorca, Aurelien Tchouameni Jadi Korban Rasisme
tvOnenews.com - Gelandang bintang Real Madrid, Aurelien Tchouameni, menjadi korban rasisme oleh suporter Mallorca usai membantu klubnya meraih kemenangan.
Los Blancos sukses menang tipis dengan skor 1-0 ketika melawat ke markas Mallorca, Son Moix, dalam laga lanjutan Liga Spanyol 2023/2024, Minggu (14/4) dini hari WIB.
Satu-satunya gol dalam laga itu diciptakan oleh Aurelien Tchouameni. Namun, sang gelandang timnas Prancis nyatanya jadi korban dari perlakuan rasis seorang suporter lawan di tengah permainan.
"Selama pertandingan kemarin antara RCD Mallorca dan Real Madrid, rekaman menunjukkan seseorang melakukan gerakan rasis," demikian pernyataan resmi Real Mallorca sebagaimana diwartakan AFP melalui Antara, Senin (15/4).
"Klub telah mengaktifkan protokol melawan kekerasan dalam sepak bola dan bekerja sama dengan kepolisian untuk mengidentifikasi pelaku,” kata klub peringkat 15 di klasemen sementara La Liga itu.
Media televisi Spanyol, Movistar+, merekam aksi fans Mallorca yang menirukan gerakan monyet pada saat Tchouameni merayakan golnya.
Sebelumnya, striker Real Madrid asal Brasil, Vinicius Junior, juga kerap menjadi korban rasisme hingga menarik perhatian Presiden FIFA, Gianni Infantino.
Infantino menyampaikan dalam pertemuan dengan Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan (CONMEBOL) bahwa maraknya kasus rasisme masih menjadi masalah dalam olahraga sepak bola, sehingga ini menjadi musuh bersama.
“Kami harus bersatu melawan rasisme,” katanya pada sebuah acara di Asuncion yang dihadiri Presiden Uruguay dan Paraguay, yang akan menjadi tuan rumah pertandingan perdana Piala Dunia 2030 bersama Argentina, Kamis (11/4).
"Vinicius dan yang lainnya menderita. Tidak ada alasan untuk melakukan serangan tersebut. Kami harus bersatu melawan kekerasan itu,” kata Infantino.
Pada bulan lalu, Spanyol dan Brasil bahkan melakukan pertandingan persahabatan di Madrid demi meningkatkan kesadaran penikmat sepak bola agar tidak lagi bersikap rasis atas nama sepak bola.
Sebelum pertandingan, Vinicius mengakui bahwa keinginannya untuk bermain sepak bola semakin menurun karena dirinya sering dilecehkan dengan nada rasis di Spanyol. (ant/rda)