- REUTERS/Guglielmo Mangiapane
Pelajaran Penting Inter Milan usai Dipermalukan Liverpool 0-1 di Liga Champions: Kran Gol Mulai Seret, Blunder Wasit Kembali Jadi Momok
Jakarta, tvOnenews.com - Inter Milan kembali menjadi bahan pembicaraan setelah kalah 0-1 dari Liverpool dalam laga Liga Champions di San Siro. Kekalahan ini terasa pahit karena Liverpool datang dengan performa yang sebenarnya sedang menurun.
Laporan Gazzetta dello Sport menyebutkan bahwa hasil tersebut memperpanjang tren negatif Inter di bawah Cristian Chivu. Tim racikan pelatih asal Rumania itu kembali gagal menunjukkan karakter ketika menghadapi lawan-lawan besar.
Pertandingan tersebut juga diwarnai kontroversi setelah keputusan Felix Zwayer dianggap merugikan Inter. Namun, kesalahan wasit bukan alasan utama mengapa penampilan Nerazzurri menuai kritik tajam.
Secara permainan, Inter terlihat kesulitan menciptakan peluang berbahaya sepanjang laga. Mereka hanya menghasilkan angka expected goals (xG) 0,43 dan melepaskan dua tembakan tepat sasaran.
Situasi ini semakin menegaskan bahwa Inter bermasalah ketika menghadapi tim elite musim ini. Kekalahan dari Liverpool menjadi yang kelima dari enam duel besar yang mereka jalani.
Sebelumnya, Inter sudah tumbang dari Atletico Madrid, AC Milan, Juventus, dan Napoli dalam rentang waktu berbeda. Dalam tiga laga di antaranya, mereka kebobolan minimal dua gol yang menunjukkan rapuhnya struktur pertahanan.
Di sisi lain, lini serang Inter yang biasanya agresif justru kesulitan mengeksekusi peluang melawan tim besar. Satu-satunya laga di mana mereka mencetak lebih dari satu gol hanyalah saat menghadapi Juventus di Turin.
Kemenangan tipis 1-0 atas Roma pada pertengahan Oktober menjadi pengecualian yang nyaris tak mengubah gambaran besar. Inter tetap kesulitan menunjukkan konsistensi di laga-laga yang menentukan arah musim.
Kondisi ini tentu menjadi pekerjaan rumah besar bagi Chivu yang sedang berada dalam tekanan. Pelatih 44 tahun itu harus menemukan cara mengembalikan ketajaman timnya di momen krusial.
Para pemain Inter juga perlu merespons situasi ini dengan mental yang lebih kuat. Laga besar selalu menjadi tolok ukur tim yang ingin bersaing di level tertinggi.
Dengan ambisi besar untuk melangkah jauh di Liga Champions dan bersaing di Serie A, Inter tak bisa terus-menerus tampil kurang meyakinkan. Mereka membutuhkan solusi nyata agar tak terus kehilangan momentum.