- fam.org.my
Timnas Malaysia Bisa Disanksi FIFA, Warga Amerika Latin Sebut Naturalisasi Harimau Malaya Tak Sah dan Langgar Aturan
Jakarta, tvOnenews.com – Salah satu netizen asal Amerika Latin melontarkan komentar mengejutkan terkait maraknya pemain naturalisasi baru yang bergabung dengan Timnas Malaysia.
Seperti diketahui, dalam beberapa waktu terakhir, Timnas Malaysia memang gencar merekrut pemain-pemain naturalisasi untuk memperkuat skuad mereka.
Dari laporan yang beredar, setidaknya ada lima pemain baru yang resmi bergabung melalui jalur naturalisasi.
Kelima nama tersebut adalah Rodrigo Holgado, Facundo Garcés, Imanol Machuca, Jon Irazabal, serta Joao Figueiredo.
- FA Malaysia
Mayoritas dari mereka lahir dan sempat merumput di kompetisi Amerika Latin, terutama Brasil dan Argentina.
João Figueiredo, misalnya, adalah penyerang kelahiran São Paulo, salah satu kota penghasil pesepak bola top Brasil.
Langkah agresif Malaysia ini memicu reaksi beragam di media sosial.
Salah satunya datang dari netizen asal Amerika Latin dengan akun bernama @LaCeleste_.
Ia mempertanyakan legalitas proses naturalisasi tersebut, bahkan menuduh Malaysia melanggar aturan FIFA.
“Apakah sah menambahkan begitu banyak pemain tanpa latar belakang Malaysia? Saya ingat Timor Leste pernah dilarang beberapa tahun lalu,” tulis akun tersebut.
“Saya 100% yakin tidak ada satu pun pemain Argentina itu yang memiliki kakek-nenek asal Malaysia atau latar belakang Malaysia,” tambahnya.
- tangkapan layar X.com
Lebih lanjut, akun tersebut menuding bahwa Malaysia hanya “membeli” status kewarganegaraan para pemain tersebut, dan memperingatkan bahwa hal ini bisa mengundang sanksi dari FIFA.
“Mereka 'membeli' pemain. FIFA pasti akan melarang mereka jika ada negara Asia lain yang protes,” tulisnya lagi.
Sejauh ini, belum ada pernyataan resmi dari FAM (Federasi Sepak Bola Malaysia) terkait status garis keturunan para pemain naturalisasi yang memperkuat skuad Harimau Malaya.
Jika terbukti Malaysia menggunakan pemain tanpa keterikatan garis keturunan dengan negara tersebut, bukan tidak mungkin Harimau Malaya akan menghadapi sanksi dari FIFA—seperti yang pernah dialami Timor Leste pada tahun 2017.