- REUTERS/Massimo Pinca
Mantan Anak Buah Alex Pastoor Hampir Berikan Scudetto kepada Inter Milan, Legenda Lazio Komentari Keputusan Wasit
Jakarta, tvOnenews.com - Mantan anak asuh Alex Pastoor hampir memberikan keuntungan besar kepada Inter Milan dalam perburuan gelar Scudetto di laga kontra Lazio.
Inter Milan sedang berburu gelar juara Serie A alias Scudetto pada musim ini, dengan persaingan telah sampai kepada pekan terakhir alias giornata ke-38 Serie A musim 2024-2025.
Nerazzurri sedang tertinggal satu poin dari Napoli, namun peluang masih terbuka untuk mereka memenangkan gelar Scudetto.
- Instagram/@inter
Di pekan ke-37 lalu, Inter hampir mengkudeta Partenopei jika saja Lazio tidak menyamakan skor di menit-menit akhir.
Gol Yann Aurel Bisseck di ujung babak pertama dibalas oleh Pedro di babak kedua, namun Denzel Dumfries membawa Inter kembali unggul di menit ke-79.
Gol dari mantan anak asuh Alex Pastoor di Sparta Rotterdam tersebut, Dumfries, gagal memenangkan Inter karena Pedro menyamakan skor melalui eksekusi penaltinya di menit ke-90.
Beruntung bagi Inter, Napoli juga tertahan dengan skor 0-0 saat melawat ke markas Parma pada akhir pekan kemarin. Jadi persaingan masih terbuka hingga pekan terakhir.
- x.com/Inter
Hasil imbang 2-2 ini bisa berperan penting dalam perburuan gelar Scudetto, dan legenda Lazio, Paolo Di Canio, berkomentar mengenai insiden yang terjadi di babak pertama.
Menurutnya, ada sebuah insiden yang menyebabkan Inter harusnya dapat penalti, yaitu ketika Nicolo Rovella mendorong Bisseck di kotak terlarang.
“Dorongan Rovella kepada Bisseck di lini tengah akan menjadi tendangan bebas. Jadi mengapa itu bukan penalti jika berada di area? Saya bingung sendiri,” kata Di Canio, sebagaimana dilansir dari Sempre Inter.
“Jika itu adalah pelanggaran, maka itu adalah pelanggaran. Di lini tengah, 10 dari 10 wasit akan menganggapnya sebagai pelanggaran,” tambahnya.
- Inter.it
Namun, menurutnya, Inter juga layak diganjar penalti atas handball yang dilakukan oleh Bisseck di menit-menit akhir.
“Dia [Bisseck] membuat dirinya menjadi lebih besar dengan lengannya,” tambah striker yang juga pernah membela Juventus dan AC Milan juga, Di Canio.