- Man City
Menang atau Kalah di Final Liga Champions, Pep Guardiola Layak Disebut Pelatih GOAT, Kalahkan Sir Alex Ferguson dan Bill Shankly
tvOnenews.com - Pelatih Manchester City, Pep Guardiola dianggap sebagai pelatih terbaik sepanjang masa atau greatest of all time (GOAT) terlepas bisa memenangkan Liga Champions atau tidak.
Pep berpeluang untuk meraih Liga Champions ketiganya saat menghadapi Inter Milan di Stadion Ataturk Olympic, Istanbul, Turki pada Minggu (11/6/2023) mulai pukul 02.00 WIB.
Sejauh ini, pelatih asal Spanyol ini baru memenangkan dua gelar Liga Champions bersama Barcelona pada musim 2008/2009 dan 2010/2011. Treble pertamanya pun dilakukan saat berada di Blaugrana.
Jika mampu memenangkan Liga Champions, maka Pep menjadi pelatih pertama yang meraih treble dengan dua tim berbeda. Hal ini belum pernah dilakukan oleh pelatih manapun.
Selain itu, Man City akan menyamai catatan Manchester United (MU) pada musim 1999 yang meraih treble. Dengan demikian, City akan menjadi salah satu tim terhebat sepanjang masa di Inggris.
Menurut pakar sepak bola Spanyol, Guillem Balague. Guardiola layak dinobatkan sebagai GOAT terlepas memenangkan pertandingan malam nanti atau tidak.
Guillem Balague menilai, apapun hasil di final nanti, Pep Guardiola lebih unggul dari sejumlah pelatih hebat seperti Sir Alex Ferguson, Bill Shankly, Johan Cruyff dan Arrigo Sacchi.
"Menang atau kalah di Istanbul pada hari Sabtu, Guardiola sudah menjadi pelatih sepak bola terhebat yang pernah dikenal," tulis Balague dalam kolomnya untuk BBC.
Penilaian terhadap kesuksesan Pep Guardiola bukan hanya soal trofi yang berhasil diraih. Menurutnya, pelatih asal Spanyol ini telah mengubah sepak bola.
“Dia memiliki kemampuan untuk mengeluarkan pemain terakhir dari timnya dan kemauan yang kejam dan tidak memihak untuk membuang pemain yang tidak dapat memberinya komitmen total.
"Kualitas-kualitas itu, disesuaikan dengan standar para pemainnya, menempatkannya beberapa tahun di depan yang lain."
Selain itu, Guardiola sukses beradaptasi dengan mengembangkan filosofinya. Juru taktik 52 tahun itu selalu menemukan cara untuk mendominasi lawan.
"Ketika orang mengira tidak ada yang baru untuk ditemukan dalam hal cara bermain sepak bola, dia membuktikan bahwa mereka salah. Guardiola telah membangun reputasi untuk melihat hal-hal yang tidak dilihat orang lain," tambah Balague.
"Tantangan baru terbentang di depan. Dalam waktu dua tahun, ketika kontraknya berakhir, dia akan meninggalkan Manchester City. Dia telah dikelilingi oleh orang-orang yang menyiapkan landasan untuk kedatangannya, dan yang telah memberinya alat untuk membawa permainan ke tingkat yang lebih baik."
"Setelah City, dia akan menerima tawaran dari tim nasional, di mana pekerjaan semacam itu tidak mungkin dilakukan. Apapun yang terjadi, kita harus menikmati sepak bola Guardiola - produk dari otak yang luar biasa," tutupnya. (fan)