- instagram @norwichcityfc
Jangan Iri, Tim Degradasi Liga Inggris Bisa Raup 120 Miliar
London, Inggris – Liga Inggris musim 2021-2022 akan segera berakhir. Persaingan tidak terjadi hanya di peringkat atas tapi juga klub-klub urutan terbawah. Bahkan tim-tim yang sudah pasti turun ke divisi bawah pun tetap bersaing, bukan lagi menghindari degradasi, melainkan mengejar hadiah sangat besar.
Sejak bergulir pada musim 1992-1993, Premier League menjelma sebagai kejuaraan sepakbola paling prestisius dan mewah. Pengelolaan yang rapi dan profesional telah mengangkat divisi teratas Liga Inggris menjadi kompetisi bergengsi dengan aliran dana yang menguntungkan pemain dan klub peserta.
Klub-klub Premier League tidak mengejar hanya kebanggaan menjadi juara atau keberhasilan lolos ke kompetisi Eropa. Keuntungan finansial pun tidak datang melalui penjualan tiket di stadion semata, tapi juga dari hadiah, yang besarannya tergantung pada posisi akhir klub pada ujung kompetisi.
Persaingan Tetap Panas
Musim 2021-2022, dua klub yang tergolek di dasar tabel nilai Premier League, Norwich City dan Watford sudah pasti terdegradasi ke divisi bawah, Championship. Namun masih ada satu jebakan lagi untuk klub lain yang akan turun bersama pada akhir kompetisi yang akan terjadi pada Ahad (22/05/2022) malam.
Everton sudah selamat dari ancaman maut berkat kemenangan dramatis 3-2 atas Crystal Palace pada pekan 37. Tinggal dua klub, Burnley dan Leeds United, yang memiliki nilai sama, 35 poin, tidak akan berhenti bersaing sampai pertandingan terakhir agar terbebas dari perangkat relegasi ke kasta rendah.
Pada kesempatan terakhir, Burnley, yang unggul selisih gol, akan mendapat dukungan lebih banyak fans karena bertindak selaku tuan rumah bagi Newcastle United, klub peringkat ke-12 dengan 46 poin. Tugas Leeds lebih sulit karena harus mendatangi Brentford, yang juga memiliki nilai 46 di urutan ke-11.
Newcastle United dan Brentford sebenarnya tidak lagi punya kepentingan untuk menghindari degradasi atau target lolos ke kompetisi Eropa karena dua klub berada tepat di tengah tabel peringkat Premier League. Tapi bila menang, peluang untuk naik peringkat pun bisa menghadirkan keuntungan ekonomis.
Dengan peringkat dan nilai yang sama persis, Newcastle dan Brentford tetap bersaing untuk meraup hadiah uang yang tergantung pada posisi terakhir di ujung kompetisi. Hal sama berlaku pada dua tim yang sudah terdegradasi, Watford dan Norwich, yang berselisih hanya satu peringkat dan 1 poin.
Hadiah Lebih dari 100 Miliar
Tantangan terakhir bagi Norwich ialah menundukkan klub dari London, Tottenham Hotspur. Watford pun harus merebut kemenangan kejutan di ibukota Inggris saat mendatangi rumah Chelsea, tim yang juga masih mewaspadai ancaman Spurs yang mungkin ingin merampas posisi, naik ke peringkat ketiga.
Tapi kalau pun kalah pada pekan terakhir, Watford dan Norwich tetap pantas menyandang status “rich” bila membandingkan hadiah ‘kompensasi’ bagi tim degradasi di Premier League dengan penghasilan klub-klub di negara lain. Sebab bila terpaku di dasar nilai, tim peringkat terbawah masih akan makmur.
Berapa pendapatan tiga tim terdegradasi dari Premier League? Posisi terendah akan mendapat 2,2 juta pounds atau setara 40.312.083.922 dalam rupiah! Menurut The Athletic, media yang fokus pada aspek ekonomi olahraga, jumlah bonus akan berlipat dua bagi tim di posisi kedua terbawah, yakni 4,4 juta.
Bila Watford dan Norwich masih bersaing menyambar uang senilai 80 miliar dalam rupiah, berapa angka yang akan masuk rekening tim posisi ketiga terendah atau urutan ke-18 Premier League? Nilainya sama dengan jumlah perolehan dua klub terbawah, yakni 2,2 + 4,4 = 6,6 juta pounds atau 120 miliar rupiah!
Wajar bila tak akan ada pertandingan mudah di Premier League Inggris bahkan bila kompetisi sudah menetapkan takdir terburuk bagi gengsi tiga klub berperingkat terbawah, yakni degradasi! (raw)