- tvOnenews/Ilham Giovani Pratama
EKSKLUSIF! Cerita Jordi Amat Jadi ‘Musafir’ Bareng Persija, Sosok Pelatih Baru Timnas Indonesia dan Wejangan Buat Garuda Muda di Piala Dunia U-17
Jakarta, tvOnenews.com – Pilar Timnas Indonesia, Jordi Amat, membagikan kisah menarik tentang kehidupan ‘nomaden’ yang ia jalani bersama Persija Jakarta. Dalam wawancara eksklusif, bek naturalisasi itu juga menyampaikan pesan berharga untuk para pemain Garuda Muda yang akan berlaga di Piala Dunia U-17 serta pandangannya soal arah masa depan Timnas Indonesia.
Persija Jakarta saat ini tengah berada dalam tren positif. Catatan tak terkalahkan di tiga laga terakhir menjadi modal berharga jelang lawatan menghadapi Arema FC pada Sabtu (8/11/2025) sore WIB. Di tengah persiapan intensif, salah satu pemain kunci Macan Kemayoran itu berbagi pandangan mendalam, mulai dari atmosfer ruang ganti, kerinduan terhadap JIS, hingga pendapatnya mengenai dinamika di Tim Nasional.
Menghadapi Arema di Malang, optimisme Persija terdengar jelas. Jordi menegaskan bahwa timnya sudah siap tempur seratus persen. “Ini minggu latihan yang sangat keras,” ujarnya. “Kami optimistis karena sudah bermain baik di tiga laga terakhir. Kami akan terus berjuang dan mencoba membawa pulang tiga poin.”
- tvOnenews/Ilham Giovani Pratama
Meski begitu, ia enggan jemawa menghadapi tuan rumah. “Kami tahu laga ini akan sulit. Arema tim yang kuat dan penuh motivasi. Tapi kami percaya pada kemampuan kami,” katanya yakin.
Anomali Jadwal dan Rindu Akut pada Rumah Sendiri
Optimisme itu diiringi tantangan besar: Persija harus menjalani lima laga tandang beruntun tanpa sekalipun tampil di Jakarta International Stadium (JIS). Tim seolah hidup berpindah dari satu kota ke kota lain, tanpa kesempatan merasakan dukungan penuh dari suporter sendiri.
Saat ditanya soal kerinduan bermain di JIS, Jordi menjawab tanpa ragu. “Tentu saja kami rindu bermain di kandang. Kami sering membicarakannya di ruang ganti, kami ingin kembali merasakan atmosfer di JIS,” ujarnya.
Ia mengakui, jadwal padat dan jarak perjalanan yang panjang memberi dampak fisik maupun mental bagi tim. “Cukup aneh memainkan begitu banyak laga tandang. Ini tidak ideal untuk pemain karena kami terus berada di jalan—naik pesawat, naik bus, pindah hotel. Tapi untuk saat ini, inilah yang harus kami jalani,” tambahnya.