- tvOnenews-Taufik Hidayat
Datangkan Ole Romeny ke Bandung, Tangan Kanan Erick Thohir Sebut Klub Asing Jadi Daya Tarik Piala Presiden
Jakarta, tvOnenews.com - Tangan kanan Erick Thohir di PSSI, Arya Sinulingga menyebut kedatangan Ole Romeny dan klub asing menjadi daya tarik Piala Presiden 2025.
Arya Sinulingga sebagai Ketua Organizing Commitee (OC) Piala Presiden 2025 menyebut kedatangan klub-klub asing ini adalah sebagai daya tarik Piala Presiden 2025.
Berbeda dari edisi sebelumnya, Piala Presiden 2025 menggaet klub asing seperti Port FC dan Oxford United serta menggabungkan pemain terbaik lewat Liga Indonesia All Stars.
Ketiga tim ini akan bergabung dengan trio tim juara, juara bertahan Piala Presiden Arema FC, runner up Liga 1 Dewa United dan juara Liga 1 Persib Bandung.
Port FC dan Oxford United pun dipilih dengan hubungan kekerabatan tim ini yang memiliki pemain Timnas Indonesia seperti Asnawi Mangkualam, Marselino Ferdinan dan Ole Romeny.
Khusus untuk Ole Romeny, ini akan jadi pertama kalinya top skorer Timnas Indonesia di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 ini menginjakkan kaki di Stadion Si Jalak Harupat.
Oxford United akan membuka Piala Presiden 2025 dengan bermain melawan Indonesia All Stars di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, 6 Juli 2025.
Setelah itu, dia akan melanjutkan turnamen dengan melawan Arema FC hingga jika memungkinkan sampai final di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung.
“Klub-klub luar negeri yang ikut juga berkualitas. Banyak pemain Timnas Indonesia yang tampil, seperti Ole Romeny, dan lainnya. Kami optimis ini akan jadi tontonan yang seru dan bermanfaat untuk masyarakat Jawa Barat," kata Arya.
Arya pun menyempatkan diri mewakili Ketua Steering Committee Piala Presiden 2025 Maruarar Sirait untuk mengunjungi Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Sabtu (21/6/2025).
Ditemani Gubenur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Bupati Bandung Dadang Supriatna, Arya mengakui tuan rumah menunjukkan keseriusannya dalam menggelar turnamen.
Dedi Mulyadi mengakui penggunaan tempat tersebut bukan hanya soal kelayakan stadion secara teknis, tapi juga tentang kepercayaan dan kehormatan besar yang harus dijaga oleh masyarakat Jawa Barat.
“Digunakannya Stadion Si Jalak Harupat untuk turnamen Piala Presiden adalah sebuah kehormatan. Ini mahkota yang harus kita jaga, karena Piala Presiden adalah simbol supremasi olahraga tertinggi secara politik di negeri ini,” kata Dedi Mulyadi.