Pemain Timnas Indonesia di Luar Negeri Terancam Tanpa Klub, Liga 1 Jadi Solusi?

Jakarta, tvOnenews.com - Mantan pelatih timnas Indonesia U-23, Rahmad Darmawan, mendorong para pemain tim Garuda untuk tidak ragu tampil di kompetisi Liga 1 jika tidak mendapat cukup menit bermain di klub luar negeri. 

Menurutnya, kesempatan bermain secara reguler menjadi kunci untuk menjaga performa dan perkembangan pemain.

Ia menegaskan bahwa pemain muda Indonesia, termasuk yang saat ini berkarier di luar negeri, harus lebih memprioritaskan menit bermain ketimbang hanya status klub.

“Kalau mereka punya kesempatan main di Eropa dan jadi pemain inti, ya tetap di Eropa. Tapi kalau di sana cuma duduk di bangku cadangan, lebih baik main di sini (Liga 1),” ujar Rahmad Darmawan dilansir Jumat (20/6/2025).

Rahmad menjelaskan, kehadiran di lapangan dalam pertandingan nyata sangat penting dalam pembentukan kualitas atlet. 

“Karena menit bermain itu akan sangat mempengaruhi performa seorang atlet menuju penampilan yang lebih baik, walaupun kompetisinya menurut mereka biasa-biasa saja,” tambahnya.

Pernyataan RD muncul di tengah hangatnya pembicaraan mengenai masa depan sejumlah pemain timnas yang berkarier di luar negeri. 

Bhayangkara Presisi Lampung FC, klub promosi Liga 1, bahkan menyatakan keterbukaan untuk merekrut pemain timnas yang minim menit bermain, termasuk Nathan Tjoe-A-On, yang musim ini hanya tampil dua menit bersama Swansea City di Liga Championship Inggris.

Selain Nathan, tiga pemain timnas lainnya yakni Thom Haye, Justin Hubner, dan Shayne Pattynama juga sedang berada di persimpangan setelah kontrak mereka bersama klub masing-masing tidak diperpanjang. 

Dari Asia, Jordi Amat juga resmi berpisah dengan Johor Darul Ta’zim, sementara Rafael Struick tidak lagi menjadi bagian dari Brisbane Roar.

Beberapa pemain bahkan dikaitkan dengan kepulangan ke Liga 1. Thom Haye dirumorkan akan bergabung dengan Persija Jakarta, sementara Struick disebut-sebut menjalin komunikasi dengan Bali United.

“Pemain itu harus berada dalam lingkungan latihan yang kompetitif, tapi juga harus bermain dalam pertandingan. Tanpa pertandingan, sulit bagi pemain untuk mencapai performa optimal,” tutup Rahmad Darmawan.(ant/lgn)