- tvOnenews.com - Dwi R Belva
Komisaris Persib Bandung Minta Erick Thohir Turun Tangan usai PT LIB Berniat Tambah Kuota Pemain Asing Jadi 11 Orang
Bandung, tvOnenews.com - Komisaris Persib Bandung, Umuh Muchtar tidak setuju dengan wacana penambahan alokasi pemain asing untuk kompetisi Liga 1 musim 2025/2026 mendatang.
Sebelumnya pihak PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang merupakan operator kompetisi memberi gagasan soal ditambahnya kuota pemain asing menjadi sebelas dan hanya delapan yang bisa berada di lapangan.
Jumlah ini melonjak dari sebelumnya yaitu delapan pemain asing bisa didaftarkan dan hanya enam yang boleh bermain bersamaan. Umuh menilai jumlah yang diajukan ke PSSI oleh PT LIB terlalu banyak.
- tvOnenews.com/Ilham Giovani Pratama
"Saya rasa tidak mungkin rasanya, tidak mungkin ada pemain asing di liga 11 orang, biasanya 4-5 orang. Itu saya rasa tidak bagus dan tidak maju Indonesia. Menurut saya cukup 4 orang, ini pribadi saya, bukan Persib yang bicara," kata Umuh saat diwawancara di Bandung, Kamis (22/5/2025).
Bertambahnya kuota pemain asing menurutnya membuat ruang bagi pemain lokal mendapat menit bermain jadi semakin kecil. Ini tentunya akan membuat talenta-talenta mereka jadi sia-sia. Apalagi jika ditambah dengan keberadaan pemain naturalisasi.
"Mending didik yang lain, karena di kita itu banyak yang berpotensial. Pemain ini mau dikemanakan? Buat apa kita mendidik. Dari Liga 2, liga 3, mau kemana nantinya. Cukup empat orang saja, karena nanti ada naturalisasi seperti di Persib, ada Klok dan lain," imbuh Umuh.
- Persiib
Keputusan pada akhirnya berada di tangan PSSI yang merupakan federasi sepakbola Indonesia. Umuh sangat berharap Ketua Umum PSSI, Erick Thohir bijak dalam menyikapi situasi ini.
"Mudah-mudahan PSSI berhitung dengan matang, untung ruginya. Karena kita harus menolong, membela pemain asal Indonesia ini, tiap klub juga punya pemain yang punya masa depan. Kalau seperti ini, bagaimana masa depannya?" ujar Umuh.
Saat ini, banyak anak-anak di level Sekolah Sepak Bola dan akademi yang berharap menjadi pesepakbola profesional. Namun peluangnya bermain di kompetisi kasta tertinggi jadi mengecil lantaran ada eksodus pemain-pemain asing.