- (dok PSS)
Kalah dari PSIS, Posisi PSS Sleman Rawan Degradasi
Sleman, DIY - PSS Sleman kembali menelan pil pahit usai dipermalukan PSIS Semarang pada lanjutan BRI Liga 1. Bermain di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Rabu (16/3/2022) malam, Super Elja takluk dengan skor tipis 0-1.
Gol semata wayang PSIS lahir saat laga baru memasuki menit pertama lewat sundulan kepala Wallace Costa. Hingga peluit akhir dibunyikan wasit, tak ada tambahan gol tercipta.
Pelatih PSS I Putu Gede mengakui gol cepat lawan membuat situasi di timnya berubah drastis.
"Pertama situasi pertandingan, gol yang datang terlalu dini, terlalu cepat merubah semua rencana kita juga gaya main semua berubah drastis. Begitu babak kedua sudah mulai berbenah sudah ada peningkatan datang kartu merah yang merubah juga situasi," katanya dalam jumpa pers virtual seusai laga.
Pada laga tersebut, Putu menyebut sudah mengerahkan seluruh taktiknya untuk mencetak gol dan memenangkan pertandingan. Namun situasi yang ada di luar prediksinya hingga timnya kembali menelan kekalahan.
"Saya pikir situasi yang di luar dugaan. Kita juga sudah kerahkan segala taktikal pergantian tapi kita lihat situasi pertandingan juga sampai akhir babak kita juga sudah berusaha berubah ada beberapa peluang yang mestinya menjadi gol tapi memang hari ini bukan hari PSS Sleman," terang mantan pemain Timnas itu.
Hasil 0-1 mengatrol posisi Mahesa Jenar ke urutan 7 klasemen sementara. Sedangkan bagi PSS, kekalahan membuat Kim Kurniawan dan kolega rawan degradasi.
Laskar Sembada kini hanya terpaut 6 poin dari Persipura Jayapura yang menghuni zona degradasi. Dengan tiga laga tersisa, poin PSS masih bisa dikejar oleh Persipura.
Meski demikian Putu meminta anak asuhnya tidak patah semangat dan segera melupakan kekalahan. Wander Luiz dkk harus segera berbenah dan menatap laga selanjutnya melawan Persipura.
"Pertama tetap optimis, melupakan pertandingan malam hari ini, kita cepat berbenah, introspeksi ke dalam karena kita menatap ke Persipura, ini yang harus kita lakukan. Untuk para pemain masih ada 3 pertandingan jangan patah semangat," ujar Putu.
Mantan pelatih Perseru Serui itu mengatakan, saat ini timnya sangat butuh dukungan dari suporter dan masyarakat Sleman. Hal ini penting untuk meningkatkan mentalitas pemain agar tidak down sampai akhir kompetisi.
D sisi lain, Putu juga akan melakukan perbaikan di tim terutama soal taktikal dan mental bertanding.
"Ada perbaikan terutama saat attacking, terus perbaikannya para pemain mulai fight spirit-nya keluar cuma situasinya ini kan sangat di luar dugaan, nah ini mental yang berbicara ini yang (jadi) kendala di tim PSS Sleman sampai di (pekan) 31, ini yang harus dibenahi," ungkapnya.
"Cepat kita melupakan hasil ini cepat menatap ke depan optimis, kalau kita sama-sama dan doa dukungan suporter saya pikir kita bisa karena ini bukan lagi masalah taktikal yang berbicara tapi ini masalah mentalitas dan kita mesti optimis dan berjuang bersama sampai akhir kompetisi," imbuh Putu.
Sementara Ramdani Lestaluhu mewakili pemain memohon maaf karena belum bisa memberi tiga poin untuk suporter. Mantan pemain Persija Jakarta itu memastikan tidak ada pemain yang bermain setengah hati untuk PSS Sleman.
"Mungkin kita minta maaf sebelumnya, hasilnya tidak sesuai harapan pendukung. Ini lah sepak bola kita nggak tau seperti tadi pelatih bilang golnya terlalu cepat pada akhirnya ritmenya jadi berubah tapi percaya Insya Allah ke depan kita pasti akan berjuang karena nasib kita bergantung pada kita sendiri dan semua pemain tidak ada pemain yang akan bermain setengah-setengah, kita pasti tiga pertandingan sisa kita berjuang dapat hasil penuh," katanya.
Laga selanjutnya, PSS Sleman akan bertemu Persipura Jayapura pada Minggu 20 Maret 2022. Laga ini sepertinya akan menjadi penentuan siapa tim bisa lolos dari jerat degradasi. (Andri Prasetiyo/mii)