- Liverpoolfc.com
Mane Akhirnya Angkat Bicara Soal Ketegangan dengan Salah di Liverpool: Saya Marah...
Jakarta, tvOnenews.com - Sadio Mane akhirnya buka suara soal dinamika hubungannya dengan Mohamed Salah selama masa kejayaan mereka di Liverpool, terutama setelah insiden panas yang terjadi dalam laga melawan Burnley.
Mantan bintang The Reds itu mengakui bahwa momen tersebut sempat mengubah suasana di antara keduanya, meski duet mereka tetap dikenang sebagai salah satu kolaborasi paling mematikan dalam sejarah Premier League.
Keduanya memang tampil luar biasa selama lima tahun berseragam Liverpool, menghasilkan total 22 kontribusi gol yang tercipta dari kombinasi langsung antara Mane dan Salah.
Catatan itu menegaskan status mereka sebagai salah satu pasangan penyerang paling berbahaya sejak era Premier League dimulai pada musim 1992-1993.
Tak hanya itu, Mane dan Salah juga menjadi motor keberhasilan Liverpool dalam meraih empat trofi utama di bawah kepemimpinan Jurgen Klopp.
Salah satu pencapaian terbesar mereka tentu saja gelar Premier League musim 2019-2020 yang mengakhiri penantian panjang klub selama tiga dekade.
Namun, di balik kesuksesan besar itu, hubungan keduanya ternyata tidak selalu berjalan mulus dan penuh harmoni.
Dalam wawancara bersama L’Equipe, Salah sempat mengakui adanya “ketegangan” ketika mereka sama-sama berambisi mencetak gol di setiap pertandingan.
“Tapi lihat, kami tetap profesional sampai akhir, dan saya rasa itu tidak memengaruhi tim,” ujar Salah dalam wawancara tersebut dikutip dari Sport Bible.
“Di luar lapangan, kami tidak terlalu dekat, tapi kami selalu saling menghormati," lanjut pemain asal Mesir tersebut.
Sementara itu, Mane angkat bicara soal hubungan mereka berkembang dan pulih setelah insiden di Turf Moor.
Ia menegaskan bahwa kemarahannya kala itu bukan karena persoalan pribadi, melainkan sekadar momen di lapangan yang kemudian bisa diselesaikan secara dewasa.
“Saya benar-benar marah setelah pertandingan [melawan Burnley],” ungkap Mane dalam podcast Rio Ferdinand Presents.
“Dan keesokan harinya, dia datang kepada saya," sambungnya.
Mane menjelaskan bahwa Salah butuh waktu untuk menemukan momen yang tepat untuk berbicara dan meminta klarifikasi atas kejadian tersebut.
“Dia ingin bicara dengan saya, tapi dia tidak tahu kapan, bagaimana caranya,” lanjut Mane.