Kolase Pemain Timnas Indonesia Pratama Arhan dan Ibunya Surati Inawati.
Sumber :
  • Istimewa

Heboh Gol Bunuh Diri Pratama Arhan, Ibunda: Atas Nama Arhan, Ibu Minta Maaf Tapi...

Selasa, 30 April 2024 - 12:44 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Ibunda Pratama Arhan Surati Inawati ikut menanggapi soal anaknya yang menjadi sorotan publik gegara aksinya melakukan gol bunuh diri di laga Timnas Indonesia U-23 melawan Uzbekistan di babak semifinal Piala Asia U-23, Senin (29/4/2024).

Surati Inawati langsung meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan putranya Pratama Arhan.

"Alhamdulillah walaupun mereka kalah 2-0, ibu bangga kerja keras mereka di lapangan sudah lebih baik dan walaupun Arhan punya kesalahan, dia manusia biasa, tak luput dari kesalahan, atas nama Arhan ibu minta maaf," kata Surati Inawati dalam tayangan video di YouTube tvOne, Selasan (30/4/2024).

Dia meminta masyarakat tidak menghujat anaknya dan para pemain Timnas Indonesia U-23. 

"Mohon dukungannya dan jangan hujat mereka, karena mereka sudah bekerja keras di lapangan. Ibu mohon pada kalian semua rakyat indonesia tetap bangga pada mereka," ungkapnya.

Ibunda Pratama Arhan juga memberikan doa dan semangat pada sang putra untuk tak menyerah.

"Kekecewaan tetap ada, tapi tetap support Arhan dan bangga pada Arhan, Arhan sudah bekerja keras. Kami tetap bangga dengan Arhan dan anak-anak Timnas Indonesia. Ibu tetap kasih support pada Arhan, jangan pantang menyerah, pertandingan belum selesai, harus terus maju," pungkasnya.

Diketahui, pada menit akhir pertandingan, Pratama Arhan yang memegang ban kapten usai Rizky Ridho mendapat kartu merah membuat kesalahan mengantisipasi bola.

Sontekannya untuk membuang bola liar di mulut gawang justru merobek jaring sendiri hingga skor menjadi 0-2.

Sebelumnya, Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir mengapresiasi kerja keras Timnas Indonesia U-23 dalam pertandingan semifinal melawan Uzbekistan, Senin (29/4/2024) di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, tetapi harus mengakui keunggulan tim tersebut dengan skor 0-2.

Erick sangat puas dengan pencapaian Timnas Indonesia U-23 yang telah menembus semifinal Piala Asia U-23 2024, walaupun tiket menuju Olimpiade tertunda karena kalah dari Uzbekistan.

"Saya menjadi saksi bahwa para pemain punya semangat tinggi untuk menang dan menembus final, namun Uzbekistan tim yang tangguh. Saya puas dengan timnas dan bangga karena sepakbola telah menyatukan Indonesia," kata Erick dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (30/4/2024).

Dia juga memuji pelatih, pemain, dan ofisial yang telah mengharumkan nama Indonesia sebagai debutan yang lolos ke semifinal dan meminta para pemain tak putus semangat karena tiket ke Olimpiade Paris 2024 masih terbuka.

"Terima kasih kepada seluruh pemain, pelatih, para ofisial, dan pendukung Indonesia yang hadir langsung, maupun yang nonton dari Tanah Air," ujar dia.

Selanjutnya, Timnas Indonesia U-23 harus kembali memperlihatkan kekuatan mental dalam laga perebutan posisi ketiga di Piala Asia U-23, sehingga tiket otomatis tampil di Olimpiade bisa digenggam.

Diketahui, Indonesia menghadapi perlawanan berbeda saat bersua dengan Uzbekistan.

Juara tahun 2018 dan empat kali semifinalis itu menekan Indonesia sejak awal laga.

Namun, kuatnya barisan pertahanan yang dikendalikan kapten, Rizki Ridho, membuat babak pertama berakhir dengan skor kaca mata alias 0-0.

Indonesia sempat mencetak gol di menit ke-61, melalui Muhammad Ferrari, tetapi dianulir wasit setelah melihat tayangan video assistant referee (VAR), karena ada pemain Indonesia yang offside.

Setelah gol dianulir, timnas justru harus kebobolan selang tujuh menit setelahnya, yaitu menit ke-68 lewat tendangan Khusain Norchaev.

Petaka berlanjut, kali ini Rizky Ridho harus diusir dari lapangan karena terkena kartu merah pada menit ke-84.

Satu menit setelahnya, Indonesia kembali menelan pil pahit karena skor kekalahan bertambah jadi 0-2, karena gol bunuh bunuh diri Pratama Arhan.

Dalam pertandingan itu, kepemimpinan wasit Shen Yinhao dan wasit VAR Sivakorn Pu-udom menuai kritik dan hujatan dari banyak pihak, karena sejumlah keputusan dinilai sangat merugikan Indonesia, khususnya saat memberikan kartu merah kepada Rizky Ridho.

Meski gagal ke final, Indonesia masih memiliki kans untuk tampil di final melalui perebutan tempat ketiga melawan Irak.

Jika Indonesia menang, maka tiket otomatis ke Olimpiade pada 26 Juli - 11 Agustus nanti sudah dalam genggaman.

Namun, bila tetap kalah kesempatan terakhir juga masih ada.

Skuad Garuda Muda akan melakoni jalur playoff antar konfederasi melawan wakil dari benua Afrika, yaitu Guinea U-23 yang dijadwalkan pada 9 Mei mendatang.

Pemenang playoff itu akan meraih tiket untuk berada di panggung pesta olahraga atau multievent terbesar di dunia.

Tetapi jika kalah, maka harapan Indonesia untuk tampil sudah tertutup rapat.(lkf)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral