- Kolase tvOnenews.com
Media China Terkejut AFC Kembali Bikin Kontroversi demi 'Loloskan' Arab Saudi ke Piala Dunia 2026, Sebut Timnas Indonesia Terjebak
Jakarta, tvOnenews.com - Media China menyebut AFC kembali bikin kontroversi demi 'meloloskan' Arab Saudi ke Piala Dunia 2026, bukan Timnas Indonesia.
Pada Kamis, 17 Juli 2025, AFC menggelar drawing putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang akan dihelat di Arab Saudi dan Qatar.
- AFC
Hasilnya, Timnas Indonesia masuk Grup B bersama Arab Saudi dan Irak. Sementara itu, Grup A ditempati oleh Qatar, Uni Emirat Arab dan Oman.
Begitu aturan drawing grup dan jadwal pertandingan putaran keempat kualifikasi Piala Dunia diumumkan, banyak tim dan fans negara peserta menjadi heboh.
Sementara itu, media China, Sohu, mengklaim bahwa Qatar dan Arab Saudi menerima banyak perlakuan istimewa dari AFC, bukan hanya sebagai tuan rumah.
- Kolase tvOnenews/AFC
"Dalam pengaturan yang membingungkan ini, Qatar dan Arab Saudi tidak hanya bertindak sebagai tuan rumah, tetapi juga menerima banyak perlakuan istimewa," Sohu dalam artikelnya, Sabtu (19/7/2025).
Sebelumnya, jika diambil berdasarkan hasil putaran ketiga, UEA dan Irak yang memiliki poin lebih tinggi seharusnya layak menjadi tuan rumah.
Namun, Qatar dan Arab Saudi, yang peringkatnya lebih rendah, justru ditunjuk AFC menjadi tuan rumah putaran keempat dengan tidak menjelaskan alasannya.
Sekilas, hal ini tampak sesuai dengan aturan, tetapi jika ditelusuri lebih lanjut, AFC dianggap memiliki 'niat terselubung' oleh media China, Sohu.
Buktinya, sistem pot juga diubah, yang langsung menempatkan Irak di pot kedua meski seharusnya di pot 1, sehingga Arab Saudi terhindar dari lawan-lawan kuat di ronde 4 ini.
Ditambah, terdapat jeda lima hari antara pertandingan Arab Saudi dan Qatar, tetapi tim lain termasuk Timnas Indonesia harus memainkan pertandingan beruntun dalam tiga hari.
Hal itu menimbulkan kontroversi dan membuat Sohu terkejut. Bahkan, mereka menduga bahwa AFC sengaja melakukannya demi meloloskan Arab Saudi dan Qatar.
"Banyak tim menduga pertandingan ini tidak adil. Awalnya disepakati bahwa semuanya harus dilakukan sesuai aturan, tetapi sekarang tampaknya aturan tersebut dirancang khusus untuk kedua tim ini," tulis Sohu.