Italia Terang-terangan Ambil Langkah seperti Timnas Indonesia, Pelatih Argentina Beri Komentar Menohok: Itu Sudah Sering Terjadi

Jakarta, tvOnenews.com - Pelatih Argentina, Lionel Scaloni, memberikan komentar mengenai langkah Italia yang mengambil langkah seperti Timnas Indonesia.

Skuad Garuda kini sudah bisa berbicara lebih banyak di kancah sepak bola internasional, dan bahkan sedang mengejar tiket ke putaran final Piala Dunia 2026.

Pada saat ini, Timnas Indonesia berada di peringkat ketiga Grup C dengan raihan enam poin dari enam langkah, hanya terpaut satu poin di belakang Australia untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Peluang untuk lolos langsung ke putaran final terbuka lebar seiring dengan kehadiran para pemain keturunan yang hadir lewat program naturalisasi.

Kebanyakan dari mereka berasal dari Belanda, karena memang kedua negara memiliki sejarah panjang mengenai hal ini.

Sejatinya, pengambilan pemain keturunan yang tumbuh di kancah sepak bola negara lain adalah praktik yang sering terjadi di dunia.

Italia pun sering melakukannya, dengan Mateo Retegui menjadi yang terbaru pada tahun 2023 lalu.

Retegui adalah striker yang tumbuh dan besar di Argentina. Namun, keluarganya berasal dari Italia.

Dia dibina di ekosistem sepak bola Argentina, dan baru mencuri perhatian setelah tampil gemilang di Tigre.

Ketika tiba di Timnas Italia pada 2023, Retegui bahkan tidak bisa bahasa Italia, dan dia mengawali kariernya di Serie A baru di musim panas 2023 usai direkrut Genoa dari Tigre.

Argentina memang memiliki banyak pemain yang berdarah keturunan Italia, termasuk Lionel Messi. Namun, sang mega bintang memilih untuk membela La Albiceleste.

Di sisi lain, Retegui mulai menunjukkan tajinya dan kini merupakan top skor sementara Liga Italia Serie A musim 2024-2025 setelah mencetak 20 gol dari 22 penampilan bersama Atalanta.

Terbaru, dia mencetak empat gol dalam kemenangan Atalanta dengan skor telak 5-0 atas Hellas Verona.

Retegui mungkin akan menjadi pemain bintang di Argentina jika saja Federasi Sepak Bola Italia (FIGC), tidak memutuskan untuk tidak mengambilnya pada 2023.

Namun demikian, pelatih Timnas Argentina, Lionel Scaloni, tidak bisa mencegahnya, karena itu pilihan sang striker berusia 25 tahun itu.