- VIVA/Lucky Aditya
Aremania Segel Kantor Arema FC karena Kecewa dengan Sikap Manajemen atas Tragedi Kanjuruhan
Salah satu demonstran, Ferry menilai Tragedi Kanjuruhan menjadi pengalaman mengerikan bagi masyarakat, khususnya suporter Aremania.
Menurutnya, Tragedi Kanjuruhan merupakan tindakan penggunaan kekuatan yang berlebihan (excessive use of force) melalui penggunaan gas air mata dan pengendalian massa yang tidak sesuai prosedur.
"Dalam pengamanan ini tentu merupakan fenomena puncak gunung es bobroknya pengelolaan sepakbola Indonesia. Termasuk klub didalamnya yang mengesampingkan banyak aspek termasuk keselamatan supporter demi mengeruk laba sebesar-besarnya," kata Ferry.
Selain itu, mereka juga meminta agar beberapa pihak bertanggung jawab seperti keamanan, panitia pelaksana pertandingan sebagai perpanjangan tangan klub Arema FC (PT AABBI).
Panitia pelaksana pertandingan, kata dia, tidak melaksanakan SOP laga sesuai ketentuan.
Kemudian, pengamanan internal banyak yang lalai hingga kesiapan fasilitas, sarana dan prasana pendukung tidak optimal.