- kolase tim tvOnenews
Padahal Tak Pernah Tangani Tim Kelas Eropa, Shin Tae-yong Disebut Lebih Baik dari Pelatih Belanda Ronald Koeman: STY itu...
tvOnenews.com - Shin Tae-yong (STY), masih saja mencuri perhatian publik meski tak lagi menjadi pelatih Timnas Indonesia.
Hal ini tentu berkat pencapaian dan kontribusi yang telah ia berikan selama ini untuk skuad Garuda.
Tak hanya itu, STY juga dikenal karena kepelatihannya yang tajam dan kemampuannya dalam mengenali potensi pemain muda.
Meskipun ia tidak memiliki pengalaman melatih tim Eropa, kiprah Shin Tae-yong di dunia sepak bola internasional bisa dibilang cukup mengesankan.
Berbekal pengalaman yang luas, ia telah berhasil membawa Timnas Indonesia menuju berbagai kemajuan yang signifikan, baik di level regional maupun internasional.
Shin Tae-yong memulai karier kepelatihannya sebagai asisten pelatih di Queensland Roar pada tahun 2005.
Setelah itu, ia kembali ke Korea Selatan dan menjabat sebagai pelatih kepala Seongnam Ilhwa Chunma dari tahun 2008 hingga 2012.
Pada periode yang sama, STY semakin dikenal sebagai pelatih yang mampu mengembangkan tim dan meningkatkan kualitas permainan.
Kariernya terus menanjak hingga akhirnya ia menjadi pelatih kepala Timnas Korea Selatan pada 2016 dan bertahan hingga 2018.
Bahkan, STY juga pernah mengisi posisi pelatih sementara Timnas Korsel pada 2014 hingga 2017.
Dengan pengalaman tersebut, Shin Tae-yong telah terbukti memiliki kemampuan luar biasa dalam mengelola tim sepak bola di tingkat internasional.
Meskipun karier kepelatihannya cukup gemilang, satu hal yang mungkin menjadi kekurangan bagi Shin Tae-yong adalah kurangnya pengalaman dalam menangani tim Eropa.
Banyak pelatih top Eropa yang telah memiliki pengalaman luas di liga-liga papan atas Eropa, seperti di Inggris, Spanyol, Italia, dan Belanda.
Namun, hal ini tidak menjadikan Shin Tae-yong kalah bersaing dengan para pelatih Eropa.
Sebaliknya, ia menunjukkan kelebihan yang dimilikinya dalam mengenali talenta-talenta muda di dunia sepak bola.
Salah satu contoh nyata adalah bagaimana Shin Tae-yong mampu memanfaatkan potensi besar yang dimiliki oleh pemain naturalisasi Timnas Indonesia, Jay Idzes, yang sebelumnya kurang mendapatkan perhatian dari pelatih Timnas Belanda, Ronald Koeman.
Jay Idzes, pemain yang kini bermain untuk Venezia FC di Serie A Italia, merupakan salah satu pemain yang sempat dipertimbangkan untuk bergabung dengan Timnas Belanda.
Mengingat kemampuan dan potensinya, Jay Idzes bisa saja dipanggil untuk memperkuat Timnas Belanda dalam persiapan menuju Piala Dunia 2026 yang akan digelar di Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada.
Bahkan, sejumlah pundit sepak bola, termasuk Bung Ropan, mengungkapkan bahwa jika Jay Idzes tetap memilih untuk bertahan di Belanda, besar kemungkinan ia akan dipanggil untuk masuk dalam skuad Timnas Belanda.
Namun, keputusan Jay untuk memilih menjadi warga negara Indonesia (WNI) dan membela Timnas Indonesia justru memunculkan peluang besar bagi timnas Garuda.
Bung Ropan menjelaskan bahwa Shin Tae-yong lebih cepat dan lebih jeli dari Ronald Koeman dalam melihat potensi besar yang dimiliki oleh Jay Idzes.
"Bagi Ronald Koeman, sepertinya kalah cepat, kalah jeli dibandingkan dengan Shin Tae-yong," ujar Bung Ropan.
"Shin Tae-yong sudah memantau keberadaan dari Jay Idzes ini sejak 2-3 tahun yang lalu dia lihat bahwa ini potensi untuk diambil," sambungnya.
Menurutnya, Shin Tae-yong telah menyadari bahwa Jay Idzes memiliki kualitas luar biasa yang sangat dibutuhkan oleh Timnas Indonesia.
Keputusan STY untuk menarik Jay Idzes bergabung dengan Timnas Indonesia menjadi langkah yang sangat tepat, karena pemain berusia 24 tahun itu memiliki kualitas yang mampu memberi kontribusi besar bagi timnas.
Sebaliknya, Bung Ropan menilai bahwa Ronald Koeman, pelatih Timnas Belanda, terlambat dalam memantau perkembangan Jay Idzes.
Koeman, yang telah mengandalkan sejumlah pemain bintang seperti Virgil van Dijk, Matthijs de Ligt, dan Nathan Ake di lini pertahanan, ternyata kurang memperhatikan potensi besar yang ada pada Jay Idzes.
Koeman lebih terfokus pada pemain-pemain top yang sudah dikenal di level internasional dan seakan mengabaikan pemain muda berbakat seperti Jay Idzes.
"Dan memang agak luput bagi Koeman, karena Koeman mungkin agak terbuai dengan pemain-pemain top seperti Virgil van Dijk, Matthijs de Ligt, Nathan Ake, Stefan de Vrij, pemain-pemain yang ada di jantung pertahanan tim oranye. Sehingga dia seakan melupakan, bahwa (Belanda) punya mutiara yang sangat bagus, yang terpendam dalam diri Jay Idzes," jelasnya.
Bung Ropan juga menambahkan bahwa jika Ronald Koeman benar-benar menyadari perkembangan pesat yang dialami Jay Idzes, ia pasti akan memberikan tempat utama bagi pemain tersebut di Timnas Belanda.
Bahkan, ia berpendapat bahwa dengan potensi yang dimiliki Jay Idzes, kemungkinan besar ia akan menggantikan posisi Virgil van Dijk di masa depan, terutama jika pemain veteran Belanda itu memutuskan untuk pensiun dalam beberapa tahun mendatang.
Namun, berkat keputusan cepat Shin Tae-yong, Jay Idzes akhirnya memilih untuk menjadi bagian dari Timnas Indonesia.
Langkah ini tidak hanya menunjukkan kejelian STY dalam mengenali talenta yang berpotensi, tetapi juga sebagai bentuk penghargaan terhadap proses seleksi pemain yang matang dan penuh pertimbangan.
Keputusan ini menjadi kemenangan besar bagi Indonesia, karena Jay Idzes memiliki kualitas yang bisa memberikan dampak signifikan di lapangan.
Sebagai bukti penghargaan terhadap kemampuannya, Shin Tae-yong bahkan memberikan ban kapten kepada Jay Idzes, yang menjadi simbol kepercayaan dan tanggung jawab besar yang diberikan kepada pemain muda tersebut.
Dengan memberikan peran penting dalam tim, STY berharap Jay Idzes dapat membawa Timnas Indonesia menuju pencapaian yang lebih tinggi di level internasional.
Keputusan Shin Tae-yong untuk menarik Jay Idzes menjadi bagian dari Timnas Indonesia menunjukkan bahwa pelatih asal Korea Selatan ini memiliki visi yang sangat tajam dalam merancang masa depan sepak bola Indonesia.
Selain itu, kemampuan STY dalam mengenali dan memanfaatkan talenta potensial seperti Jay Idzes membuktikan bahwa kepelatihan yang cerdas tidak hanya bergantung pada pengalaman di Eropa, tetapi juga pada kemampuan untuk melihat peluang dan mengoptimalkan potensi pemain.
Kini, dengan Jay Idzes bergabung dengan Timnas Indonesia dan menjadi salah satu pemain kunci, harapan untuk membawa Timnas Indonesia ke level yang lebih tinggi semakin terbuka lebar.
Di sisi lain, meskipun sudah tak menjadi pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong membuktikan bahwa keputusan-keputusan yang ia buat selama ini selalu memiliki dampak jangka panjang yang positif untuk sepak bola Indonesia. (tsy)