news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ilustrasi - Pemred tvonenews Ecep Suwardaniyasa, insert operasi Desk Pemberantasan Narkoba gagalkan penyelundupan 2 ton sabu.
Sumber :
  • istimewa

Sabu 2,1 Ton dan Jurnalisme “Kaki”

“turba” jurnalistik saya bulan lalu membuka mata saya kembali, masalah pemberantasan narkoba—terutama sabu (methamphetamine)—di Indonesia ternyata dalam dan kompleks, menyangkut banyak aspek: hukum, ekonomi, sosial, hingga kelembagaan
Rabu, 4 Juni 2025 - 20:23 WIB
Reporter:
Editor :

Yang menarik, dalam proses distribusi tersebut, Indonesia berada pada dua posisi strategis, sebagai daerah tujuan atau pasar dan sebagai daerah jalur penyelundupan ke negara-negara lain. Kawasan rawan penyelundupan di Selat Malaka adalah jalur penyelundupan utama narkoba dari wilayah Laut Andaman di Samudera Hindia menuju Indonesia, Filipina, Australia, dan negara-negara lainnya. Di luasnya laut-laut tersebut, transaksi ship to ship terjadi sebelum masuk ke daratan dalam jumlah beragam.

Karenanya saya mengapresiasi kerja-kerja aparat BNN di lapangan di bawah komando Komjen Pol. Martinus Hukom yang bersinergi, bahu membahu, memberantas penyelundupan narkoba di urat nadinya, yang bergerak pada titik episentrumnya. Kerja bareng BNN sebagai focal point dibantu oleh TNI Angkatan Laut  yang menggunakan Fleet One Quick Response (FIQR) saya kira menghasilkan pengungkapan yang bukan kaleng-kaleng belaka. Apalagi ini bukan yang pertama, berdasarkan data BNN dalam 12 bulan terakhir ada 6 kasus penyitaan di kawasan perairan ini dengan total 2,6 ton sabu. 

Namun, Indonesia adalah negara kepulauan, dengan ribuan pelabuhan tidak resmi yang sulit diawasi. Dalam konteks ini saya kira, BNN dan TNI Angkatan Laut butuh bantuan. Kerja sama patroli dengan Bakamla saya kira harus terus ditingkatkan. Selain itu program pemberdayaan masyarakat untuk deteksi dini dan pelaporan harus terus menerus ditingkatkan. Dalam konteks ini saya kira selain memperkuat kerja-sama regional dengan sesama negara ASEAN, di tingkat akar rumput jaringan nelayan perlu dirangkul sebagai alat deteksi dini yang paling ampuh.

Bagaimanapun sabu masih jadi “primadona” bagi para pemain narkoba internasional. Menurut Kepala BNN Martinus Hukom,  pengguna narkoba di Indonesia sekitar 3,3 juta jiwa, dengan sabu sebagai jenis narkoba paling dominan (sekitar 60%). Jika harga sabu eceran di jalanan berkisar antara Rp1 juta – Rp2,5 juta per gram tergantung kualitas dan lokasi, dan  2 juta pengguna sabu mengonsumsi rata-rata 1 gram per minggu, maka nilai pasarnya secara kasar mencapai  Rp156 triliun per tahun. Tak heran jika banyak pihak disinyalir terlibat dari besarnya perputaran uang tersebut. “Penangkapan besar ini adalah penanda, BNN sedang perang dengan sindikat narkoba,” demikian Martinus Hukom menegaskan.

Berita Terkait

1
2
3 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

05:05
01:59
02:45
02:14
01:33
04:47

Viral