news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Dekan Fakultas Biologi dan Pertanian Universitas Nasional (UNAS) Dr. Fachruddin M. Mangunjaya.
Sumber :
  • Istimewa

Biodiversitas dan Spiritualitas Menjawab Krisis Iklim (Bagian 1)

Ketika Nabi Nuh as. sudah mempersiapkan kapal yang dikenal dengan Kapal Nuh (Noah Ark), kemudian beliau mendapat wahyu dari Tuhan yang memerintahkan, supaya Nuh
Rabu, 21 Mei 2025 - 21:32 WIB
Reporter:
Editor :
Momen-momen Pelepasliaran Orangutan "Rocky" dan "Dora"
Sumber :
  • Istimewa

 

Tentu saja keberadaan mereka sangat penting sebagai pekerja kehutanan sejati, tanpa pamrih untuk regenerasi hutan dan keanekaragaman genetik tumbuhan. Riset di Kalimantan dan Sumatra menunjukkan orangutan memakan buah dari >500 spesies tumbuhan.

Di dalamnya terdapat sekitar 150–200 spesies pohon yang bijinya disebarkan secara efektif melalui feses orangutan. Contoh tumbuhan penting: Ficus (banyak spesies), Durian, Nephelium, Canarium, dan Santiria.

Rangkong (Bucerotidae), juga berperan sebagai penyebar biji, khususnya untuk buah-buahan besar (misalnya Durio, Ficus, Myristica) yang tidak bisa dikonsumsi burung kecil. Beberapa spesies rangkong (misalnya rangkong gading, Rhinoplax vigil yang terancam punah) menjadi satu-satunya penyebar efektif bagi beberapa jenis pohon berbuah besar.

Di beberapa studi di Kalimantan dan Thailand, rangkong memakan buah dari >80–150 spesies tumbuhan. Sekitar 30–50 spesies diketahui tergantung pada rangkong untuk penyebaran biji, terutama yang memiliki biji besar.

Kelelawar yang termasuk dalam hewan pemakan buah buahan sekaligus pengisap madu (nektarivora) yang menjadi polinator penting untuk beberapa spesies tanaman berbunga malam.

Goa Kelelawar di Padang
Sumber :
  • Pemerintah Kota Padang

 

Terdapat lebih dari >300 spesies tumbuhan tropis. Sebagai menjadi polinator utama untuk >30 spesies pohon penting secara ekologis dan ekonomis, termasuk durian (Durio zibethinus), jambu jambuan dan banyak tumbuhan domestic.

Daratan Indonesia, hanya 1,3 persen dari permukaan bumi, namun merupakan habitat bagi 10% spesies tumbuhan berbunga dunia; 12% spesies mamalia dunia; 16% dari seluruh spesies reptil dan amfibi; 17% spesies burung di dunia; dan 25% atau lebih spesies ikan dunia. Sebagian dari spesies itu tidak dijumpai di belahan bumi lain (endemic).

Hanya di Indonesia, atau pulau pulau tertentu. Namun spedies ini sekarang mengalami kerusakan dan ancaman kepunahan akibat habitatnya yang semakin putus. Indonesia kini menjadi episentrum krisis biodiversitas global.

Namun, di tengah ancaman deforestasi masif dan perubahan iklim, ada harapan: kombinasi antara kearifan agama, kebijakan berbasis sains, dan potensi bioekonomi yang belum sepenuhnya tergali.

Bagi bangsa Indonesia, kita tak bisa lagi memisahkan alam dari nilai spiritual dan ekonomi berkelanjutan. Pelestarian lingkungan dan pekerjaan memulihkan bumi dan ekosistem dapat mejadi ladang amal yang baik dan membawa pesan spiritualitas, mendekatkan bakti kehidupan kita kepada Sang Pencipta.

Berita Terkait

1
2
3 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral