- Freepik
Pangan Lokal Demi Ketahanan Pangan dan Kurangi Pemborosan
Hal ini mengurangi kebiasaan membuang makanan (food waste). Sebaliknya, makanan impor atau olahan pabrik sering kali dianggap lebih "murah" dan mudah diganti, sehingga masyarakat cenderung kurang menghargainya dan lebih mudah membuangnya.
4. Mengurangi Sampah dari Proses Pengawetan
Pangan lokal tidak memerlukan proses pengawetan yang panjang seperti pangan impor. Misalnya, umbi-umbian atau sayuran segar tidak memerlukan bahan pengawet kimia, berbeda dengan produk impor yang sering menggunakan bahan pengawet untuk memperpanjang umur simpan.
Dengan mengurangi ketergantungan pada pangan impor, kita juga bisa mengurangi sampah dari bahan pengawet dan kemasan tambahan.
Pangan Lokal dan Peningkatan Ketahanan Pangan
Ketahanan pangan adalah kemampuan suatu negara atau komunitas untuk memenuhi kebutuhan pangan warganya secara berkelanjutan. Indonesia, sebagai negara agraris, sebenarnya memiliki potensi besar untuk mencapai ketahanan pangan. Namun, ketergantungan pada impor dan kurangnya diversifikasi pangan membuat kita rentan terhadap krisis pangan. Mengonsumsi pangan lokal bisa menjadi solusi untuk meningkatkan ketahanan pangan.
1. Mengurangi Ketergantungan pada Impor
Indonesia masih sangat bergantung pada impor bahan pangan seperti gandum, kedelai, dan buah-buahan. Padahal, kita memiliki banyak sumber pangan lokal yang bisa menjadi alternatif. Misalnya, sagu bisa menjadi pengganti gandum, dan umbi-umbian seperti singkong atau ubi bisa menjadi alternatif beras. Dengan mengonsumsi pangan lokal, kita bisa mengurangi ketergantungan pada impor dan meningkatkan ketahanan pangan nasional.
2. Meningkatkan Ketersediaan Pangan Lokal
Konsumsi pangan lokal mendorong petani untuk meningkatkan produksi pangan lokal. Jika permintaan terhadap pangan lokal seperti singkong, jagung, atau sagu meningkat, petani akan lebih terdorong untuk menanam tanaman tersebut.
Hal ini akan meningkatkan ketersediaan pangan di tingkat lokal dan nasional, sehingga ketahanan pangan menjadi lebih terjamin.
3. Mengurangi Risiko Krisis Pangan
Pangan lokal lebih tahan terhadap gangguan rantai pasok global. Selama pandemi COVID-19, misalnya, rantai pasok global terganggu, tetapi daerah-daerah yang mengandalkan pangan lokal tetap mampu memenuhi kebutuhan pangannya.
Dengan mengandalkan pangan lokal, kita tidak terlalu rentan terhadap krisis pangan yang disebabkan oleh faktor eksternal seperti pandemi atau konflik internasional.
4. Mendorong Diversifikasi Pangan