- Istimewa
Memperkuat Ekosistem Jamsosnaker Melalui Proses Design Thinking
Melalui pendekatan ini, kita bisa mendapatkan gambaran nyata mengenai kekhawatiran pekerja seperti ketidakamanan dalam perlindungan kesehatan, pensiun atau kecelakaan kerja.
2. Definisikan Masalah dengan Tepat
Setelah memahami kebutuhan pekerja, penting untuk merumuskan masalah secara spesifik.
Misalnya, masalah yang sering muncul adalah kesulitan dalam memahami program jaminan sosial yang ada dan merasa tidak terhubung dengan birokrasi yang rumit.
Definisi masalah yang jelas akan membantu dalam merancang solusi yang lebih efektif.
3. Menciptakan Ide Solusi
Dengan memahami masalah yang dihadapi pekerja, tahap selanjutnya adalah menghasilkan berbagai ide untuk mengatasinya.
Misalnya, kita bisa memikirkan desain platform digital yang sederhana dan ramah pengguna untuk memudahkan akses jaminan sosial atau program pendidikan bagi pekerja mengenai hak-hak jaminan sosial mereka.
Solusi lain mungkin berupa skema jaminan sosial yang lebih fleksibel yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan berbagai jenis pekerja termasuk pekerja lepas.
4. Prototipe Solusi
Setelah mengembangkan ide, langkah selanjutnya adalah membuat prototipe solusi.
Ini bisa berupa platform digital sederhana yang memungkinkan pekerja mendaftar dan memantau status jaminan sosial mereka dengan mudah.
Prototipe ini kemudian diuji di kalangan pengguna untuk mendapatkan masukan yang bermanfaat sebelum diimplementasikan lebih luas.
5. Uji Coba dan Evaluasi
Tahap terakhir adalah menguji solusi yang telah dirancang dengan pekerja itu sendiri.
Apakah platform digital atau skema baru tersebut memudahkan akses? Apakah pekerja merasa lebih terlindungi?
Uji coba ini sangat penting untuk melihat apakah solusi yang dihasilkan benar-benar efektif dan relevan.
Kesimpulan
Dengan menerapkan design thinking, kita bisa merancang solusi jaminan sosial yang lebih manusiawi, adaptif dan mudah diakses.
Fokus pada kebutuhan pekerja terutama dari sektor informal dan gig economy akan membantu menciptakan sistem jaminan sosial yang lebih inklusif dan adil.
Pada akhirnya ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan pekerja tetapi juga memperkuat ekosistem tenaga kerja secara keseluruhan.
Inovasi melalui design thinking tidak hanya menawarkan solusi yang lebih relevan, tetapi juga membuka ruang bagi perubahan sistem yang lebih cepat dalam merespon kebutuhan masyarakat pekerja yang terus berubah.