- Istimewa
Perjuangan Orang Tua Tunggal Bangun Usaha Usai Terpuruk, Fadly Alberto Mampu Wujudkan Karier Jadi Striker Timnas U-16
Jakarta, tvOnenews.com - Perjuangan orang tua tunggal, Piana membesarkan Fadly Alberto Hangga mampu mencapai karier sepak bola bersama Timnas Indonesia U-16.
Puncaknya, striker Timnas Indoensia U-16 itu membawa skuad Garuda Muda menjadi juara 3 di ASEAN U-16 Boy Championship 2024.
Prestasi Fadly tentu tidak hanya datang karena kepampuan dan latihan keras yang dijalani, tetapi juga dukungan orang tua khususnya sang ibu.
Ibu Fadly, Piana adalah orang tua tunggal yang membesarkan dan mendukung karier anaknya sebagai pemain bola professional.
Meskipun saat ini Fadly telah sukses menjadi atlet, Piana bersikukuh untuk tetap menjalani usaha membuka warung.
Piana mendapatkan bantuan modal usaha dengan bergabung sebagai nasabah PNM Mekaar unit Trucuk, Banjarsari.
Pasang surut menjalani usaha warung dialami oleh Piana, apalagi pada 2022, dia menderita sakit hingga merugi dan akhirnya tutup.
Dia sempat kesulitan untuk bangkit menjalani usaha hingga akhirnya memilih menjadi buruh cuci baju sambil menjadi pengasuh anak di rumah tetangganya.
Mengetahui hal tersebut, pendamping dari PNM turut membantu memberikan saran agar Piana melihat potensi usaha dari sekelilingnya.
Piana disarankan untuk membuka laundry sederhana dan menjual jus buah segar.
Tetangga di sekitar rumahnya banyak yang membutuhkan bantuan buruh cuci harian sehingga usaha laundry sederhana cocok untuk dijalani oleh Piana.
Kini, Piana optimis kembali menjalani usaha dengan membuka laundry sederhana serta usaha jus buah dan bumbu dengan bantuan alat-alat dari PNM.
Fadly pun turut mengucapkan rasa syukur dan terima kasihnya kepada PNM telah memberikan bantuan untuk usaha Ibunya.
“Semoga bantuan ini dapat bermanfaat dan mempermudah pekerjaan ibu saya,” ucap Fadly saat ditemu di rumahnya.
Direktur Operasional PNM, Sunar Basuki menyatakan komitmen pihaknya bukan hanya memberikan modal usaha, melainkan juga pendampingan agar usaha nasabah bisa bangkit, bertahan, dan berkembang.
“Nasabah yang usahanya jatuh perlu uluran tangan untuk bisa bangkit kembali. Terkadang jatuhnya usaha mereka bukan hanya soal uang tetapi juga minimnya kemampuan melihat peluang pasar sehingga di sana lah PNM hadir melakukan pendampingan usaha,” jelas Sunar.
Sunar meyakini ada begitu banyak tantangan usaha yang dijalankan oleh para ibu rumah tangga. Oleh karena itu, tiga modal yang diberikan berupa finansial, intelektual, dan sosial terus dioptimalkan.
“Kami berharap tiga modal yang PNM tawarkan menjadi solusi bagi usaha nasabah agar mampu melewati pasang surut usaha,” tutur Sunar.(lgn)