news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Pojok KC - Kolase Foto Prabowo Subianto.
Sumber :
  • tim tvonenews

Ratu Adil

Usai penetapan hasil Pilpres, Pileg DPR RI, dan Pileg DPD RI 2024, hal yang paling serius dalam politik Indonesia hari ini selanjutnya adalah mewujudkan harapan
Senin, 25 Maret 2024 - 14:30 WIB
Reporter:
Editor :

Pertemuan pertemuan antar tokoh politik ke depannya pastilah akan lebih sering dilakukan. Seperti gunung es yang perlahan mencair, kebekuan-kebekuan, polarisasi antarelit politik perlahan juga bakal meluruh. Bukankah politik adalah seni mengelola kemungkinan-kemungkinan, termasuk ke batas yang muskil sekalipun. 

Barangkali karena itu Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir, orang yang selama ini menempatkan diri sebagai guru bangsa menyebut kemenangan dalam kontestasi politik, sebenarnya bukan kegembiraan melainkan justru menjadi sebuah kewajiban, tanggung jawab dan beban yang berat. Pemenang harus punya kerendahan hati, jiwa negarawan untuk merangkul semua.

"Hal yang terbesar dari agenda para pemegang mandat itu adalah menjalankan konstitusi dan membawa Indonesia menjadi negara yang betul-betul merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Artinya negara yang progresif maju," kata Haedar. 

Apa yang disebut Haedar tentang negara yang betul-betul merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur, dalam masyarakat Jawa disebut zaman Ratu Adil.

Sastrawan dan rohaniawan Sindhunata belum lama merilis edisi bahasa Indonesia dari buku disertasinya pada di Hochschule fur Philosophie, Philosophische Fakultat SJ di Munchen, Jerman tentang sejarah wong cilik (rakyat kecil) mendamba ratu adil dalam kosmologi Jawa. 

Menurut Sindhunata, Ratu Adil adalah tradisi mesianisme Jawa yang laten. Lahir dari sejarah perlawanan rakyat terhadap penindasan kolonialisme dan imperialisme penjajah, mereka ingin bebaskan diri dari penderitaan dengan caranya sendiri. Harapan akan datangnya zaman Ratu Adil jadi semangat, elan vital dalam hidup rakyat dari zaman ke zaman.

Dari sejarah kita tahu perlawanan dan pemberontakan rakyat kecil itu pada kesewenangan kolonial memang kerap berakhir dengan kegagalan. Namun, kegagalan ini tak menghilangkan dan meniadakan harapan yang tersimpan dalam perlawanan mereka. Harapan itulah yang harus kita rawat terus sampai kini. 

Soekarno muda, ujar Sindhunata, misalnya adalah seorang intelektual yang bisa menangkap ide Ratu Adil itu sebagai harapan seluruh rakyat Indonesia. Sebelum diasingkan ke pembuangan, di hadapan sidang hakim-hakim kolonial, ia memaparkan pidato pembelaannya yang terkenal berjudul ”Indonesia Menggugat” (18 Agustus 1930).

Berita Terkait

1
2
3 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

05:05
01:59
02:45
02:14
01:33
04:47

Viral