- tim tvonenews
Shin Tae-yong
Ia bukan hanya pelatih asing terlama yang duduk di kursi panas pelatih Timnas Indonesia,--bayangkan sejak 2010 ada 12 pelatih asing yang datang dan pergi menukangi Timas Indonesia selain STY--, tapi juga berperan menentukan justru ketika iklim sepak bola tengah sangat rapuh dihajar pandemi. Kompetisi berbagai usia yang periodik dan terjadwal sebagai salah satu denyut nadi pembangunan Timnas yang kokoh tengah dihentikan federasi di bawah tekanan wabah.
Dalam suasana tanpa harapan, terutama soal kapan pandemi bakal berakhir, kepercayaan pada Pemerintah Indonesia bisa mengatasi wabah juga terjun ke titik nadir. Dalam situasi ini STY memutuskan kembali ke negerinya dan hanya mau melatih dari Korea.
Akibatnya, STY sempat akan dipecat. Seorang anggota exco PSSI memberi ancaman, meminta ia segera kembali ke tanah air atau dipecat. Dalam situasi kisruh ini masih tercium aroma tidak kompak STY dengan salah satu asisten pelatihnya: Indra Sjafri.
Bersyukur era kegelapan itu terlewati dan kita kini bisa dengan bangga melihat capaian yang dilakukan STY pada skuad Timnas Indonesia. Kini peringkat FIFA kita naik tajam dari nomor 175 pada 2021 menjadi nomor 147 pada 2023.
Timnas Sepak bola kita bisa bersaing di level Asia. Melihat hasil pada babak kualifikasi, saat ini kita merasa yakin menatap putaran final Piala Asia 2024 di Qatar: kita menang secara sangat meyakinkan dengan Taiwan dan Turkmenistan.
Agaknya persoalan utama, mentalitas juara saat bertanding, sudah relatif teratasi. Memakai jersey garuda di dada, semua pemain siap berjibaku hidup mati di arena, meski pemain muda sekalipun.