Richard Eliezer di PN Jaksel, Senin (26/12/2022)..
Sumber :
  • Muhammad Bagas/tvOne

Ahli Meringankan Bharada E Sebut Suara Hati Penting Digali Ketika Dapat Perintah Ferdy Sambo

Senin, 26 Desember 2022 - 12:52 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Saksi ahli Filsafat Moral, Romo Frans Magnis-Suseno SJ, mengungkap suara hati Bharada E alias Richard Eliezer ketika mendapat perintah menembak Brigadir J alias Yosua Hutabarat.

Didatangkan sebagai saksi meringankan terdakwa Bharada E, Romo mengatakan ada perintah orang lain menembak mati tersebut harus dinilai kualitas moralnya.

Menurut dia, dalam etika sebenarnya tergantung dari kesadaran orang yang diperintah tersebut.

"Tergantung dari suara hati (Bharada E). Suara hati mengatakan apa saat itu. Bisa saja dia bingung karena berhadapan dengan dua norma," kata Romo di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Senin (26/12/2022).

Romo menjelaskan norma pertama ialah menembak mati seseorang yang sudah tidak berdaya tidak bisa dibenarkan. Kedua, terkait pemberi perintah yang harus dilaksanakan.

Dia menganggap Bharada E seharusnya bisa menolak perintah dari Ferdy Sambo untuk menghabisi Brigadir J.

Bharada E di PN Jaksel. Dok: Muhammad Bagas/tvOne

Namun, Romo mengatakan ada perintah yang membingungkan ketika harus dilaksanakan atau tidak terkait norma tersebut.

"Etika normatif tadi mengatakan dia harus menolak melakukan perintah seperti itu. Akan tetapi, dalam etika yang memeriksa kebersalahan seseorang dan itu penting akan ditanyakan apakah ia mempunyai cukup kejelasan," jelasnya.

Romo menuturkan perintah Ferdy Sambo sangat mungkin membingungkan bagi Bharada E. Sebab, perintah itu datang dari seorang Kadiv Propam Polri berpangkat Inspektur Jenderal (Irjen) Polisi.

Sementara itu, Richard Eliezer hanya berpangkat Bhayangkara Dua (Bharada) yang mana sangat jauh kelasnya dengan jenderal bintang dua tersebut.

"Yang memberi perintah itu bukan sekadar atasan, misalnya rektor universitas ke dosennya, melainkan bagaimana kalau misalnya perintah diberikan dalam rangka militer. Di dalam operasi militer atau dalam rangka kepolisian melaksanakan perintah adalah budaya yang ditanamkan di dalam orang-orangnya. Kita di Indonesia tahu sering pakai istilah laksanakan atau siap," imbuhnya. (lpk/nsi)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral