Sandiaga Uno di Kampung Kopi Lampung Barat.
Sumber :
  • Pujiansyah

Melihat Kampung Kopi Desa Wisata Rigis Jaya di Lampung Barat

Kamis, 30 September 2021 - 16:13 WIB

Lampung Barat, Lampung - Desa Rigis Jaya, yang menjadi desa wisata kampung kopi yang terletak di Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Lampung Barat, Lampung dinobatkan sebagai salah satu dari 50 desa wisata terbaik di ajang Anugerah Desa Wisata (ADWI) 2021. Desa Wisata Rigis Jaya ini, jika ditempuh dari Bandara Internasional Radin Inten II Lampung, memakan waktu sekitar 3,5 - 4 jam perjalanan dengan jarak 183 km.

Selama perjalanan, wisatawan akan disuguhi dengan pemandangan alam yang menyejukkan mata, karena dikelilingi sawah dan perbukitan hijau. Selain memiliki pemandangan yang indah, Desa Wisata Rigis Jaya ini juga memiliki budaya dengan kearifan lokalnya, sehingga desa ini cocok dijadikan sebagai tujuan wisata edukasi dan agrowisata. Desa Wisata Rigis Jaya juga memiliki warisan yang masih terjaga hingga kini yaitu berupa kain motif Cilugam khas Lampung Barat. Kain ini biasanya digunakan untuk pesta adat. Motifnya perpaduan antara warna hitam, putih serta oranye.

Kemudian ada beragam budaya yang kental dengan kearifan lokal Lampung Barat, semisal arak-arakan dan tari sembah batin yang merupakan simbol penghormatan untuk para raja dan tamu istimewa. Dengan luas mencapai 498,34 hektare, desa ini mampu menghasilkan 1.058 ton kopi dalam setahun. Dengan potensi kopi yang sangat besar, tidak heran kalau Desa Wisata Rigis Jaya disebut sebagai Kampung Kopi andalan di Kabupaten Lampung Barat.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, saat mengunjungi dan penilaian 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021, mengatakan dirinya melihat satu potensi yang luar biasa untuk kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Dengan adanya Kampung Wisata Rigis Jaya ini industri kopi menjadi penopang dari pergerakan ekonomi masyarakat, sehingga membuka peluang lapangan kerja,” kata Sandiaga.

Dengan mengusung konsep wisata edukasi dan agrowisata, lanjut Sandiaga, wisatawan yang datang ke Desa Wisata  Rigis Jaya dapat mempelajari mengenai kopi mulai dari pembibitan, budidaya, pengolahan pascapanen, penyangraian, dan penyeduhan hingga menjadi sajian kopi yang nikmat. Selain mengolah kopi menjadi minuman, berbagai macam produk berbahan dasar kopi juga dibuat, seperti parfum kopi, hand sanitizer kopi, hingga lukisan yang terbuat dari ampas kopi. Daun kopi juga dimanfaatkan masyarakat untuk membuat produk eco print berupa tote bag, hijab, pakaian, dan kain.

"Rangkaian kegiatan ini memberikan kesempatan kepada wisatawan untuk berinteraksi secara langsung dengan para petani, sehingga pengalaman yang diperoleh memberikan kesan tersendiri," jelas Sandiaga.

Pada visitasi kali ini, Menparekraf juga memesan 600 buah tote bag yang dibuat oleh kaum difabel yang ada di Kampung Kopi Lampung Barat, untuk dibagikan kepada para tamu kenegaraaan diacara G20 yang rencananya akan diselenggarakan pada tahun 2022 mendatang di Bali.

"Ecoprint ini produknya ramah lingkungan membuka peluang kerja bagi teman-teman penyandang disabilitas. Untuk itu, saya pesan 600 tas untuk suvenir bagi para tamu kita di G20,” ungkap Sandiaga.


Sementara itu, Bupati Lampung Barat, Parosil Mabsus, juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kehadiran Menparekraf ke Desa Wisata Rigis Jaya. Ini memberikan semangat dan energi positif bagi masyarakat setempat untuk terus meningkatkan produktivitas dan kualitas kopinya. Ia pun menyampaikan komitmennya untuk terus mengembangkan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di Kampung Kopi, Lampung Barat.

“Saya sudah ada sekolah penggerak wisata, termasuk juga kita sudah bangun yang namanya sekolah kopi. Ini bukti bahwa bukan hanya kampung kopi, tetapi kita ingin meningkatkan produktivitas dan kualitas kopi itu sendiri. Sehingga masyarakat dapat sejahtera,” jelasnya. (Pujiansyah/ade)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:50
03:27
02:06
03:04
03:16
05:48
Viral