- tvOne
Halau Macan Tutul Mangsa Ternak Di Ciamis, BKSDA Pasang Pagar Berduri
Ciamis, Jawa Barat - BKSDA (Badan Konservasi Sumber Daya Alam) wilayah 6 Tasikmalaya – Ciamis, memasang pagar berduri di kandang ternak. Langkah ini dilakukan untuk mencegah macan tutul yang turun dari kawasan hutan gunung Syawal memangsa hewan ternak warga. Belum lama ini hewan ternak warga di desa Sindangsari dan desa Sindangjaya, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, memang dimangsa hewan bernama latin Panthera pardus ini.
Menurut petugas BKSDA, Tatang Rustandi, macan tutul termasuk hewan predator yang pintar. Macan tutul bisa merusak kandang untuk mendapatkan mangsanya. Oleh sebab itu petugas meminta warga membuat kandang lebih kokoh atau bangunan permanen.
“Macan tutul akan mencari celah di kandang untuk masuk dan memangsa ternak seperti kambing atau domba, oleh sebab itu pemagaran kandang ini merupakan salah satu upaya penanganan konflik macan tutul,” jelas Tatang.
Tatang menjelaskan lebih jauh, macan tutul yang belakangan ini kerap memangsa hewan ternak, disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya persaingan perebutan wilayah dan betina. Sehingga bila terdapat macan tutul jantan dewasa yang kalah dalam persaingan, akan terdesak lebih jauh keluar kawasan hutan hingga masuk ke pemukiman penduduk. Pergerakan macan tutul ini ditunjang oleh jarak tempuh yang bisa mencapai radius 10 kilometer.
“Kelebihan kapasitas di kawasan hutan juga menjadi faktor terjadinya persaingan teritori yang ketat, dari beberapa kali macan yang tertangkap, rata-rata macan jantan,” tambah Tatang.
Penelitian terakhir tahun 2020 lalu, BKSDA mencatat terdapat 11 ekor macan tutul di kawasan hutan gunung Syawal. Dalam kurun waktu beberapa tahun ini, macan tutul kerap masuk ke pemukiman penduduk dan memangsa hewan ternak. Beberapa ekor diantaranya pernah tertangkap oleh warga dan diserahkan ke BKSDA Ciamis.
Selain pemagaran, BKSDA wilayah 6 juga melakukan penghalauan di jalur yang kerap dilintasi macan tutul. Penghaluan dilakukan agar macan menjauh dari area pemukiman penduduk. Sosialisasi juga sudah dilakukan BKSDA agar warga lebih waspada dan tetap melindungi habitat macan tutul.
Tanggal 4 dan 5 September 2021 lalu, dua kambing warga di Sindangsari mati akibat dimangsa macan tutul. BKSDA wilayah 6 mencatat, di kawasan hutan gunung Syawal, selain macan tutul terdapat pula hewan yang dilindungi lainnya seperti surili, elang jawa, kukang dan trenggiling serta babi hutan. (ant/afr)