Bharada E (tengah) mendatangi Komnas HAM untuk diselidiki terkait tewasnya Brigadir J..
Sumber :
  • tim tvOne - Langgeng

Tak Pakai Baju Putih Seperti Ajudan Lain, Bharada E Akhirnya Datangi Komnas HAM Mengenakan Pakaian Serba Hitam 

Selasa, 26 Juli 2022 - 15:46 WIB

Jakarta – Sosok Bharada E yang terlibat dengan kasus baku tembak Brigadir J akhirnya datang ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) memenuhi panggilan untuk pemeriksaan pada Selasa (26/7/2022).

Tepat pukul 13.25 WIB, Bharada E dan seorang ajudan Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo lainnya datang dengan sebuah mobil Kijang Innova berwarna hitam. Mobil tersebut berhenti di depan gerbang Komnas HAM.

Tak Pakai Baju Putih Seperti Ajudan Lain, Bharada E Akhirnya Datangi Komnas HAM Mengenakan Pakaian Serba Hitam 

Seorang pria mengenakan pakaian serba hitam, masker hitam dan menggendong tas ransel turun dari mobil. Diketahui sosok tersebut adalah Bharada E. Dia segera bergegas ke dalam gedung Komnas HAM sambil dikawal oleh anggota Brimob.

Tak ada sepatah kata pun yang diucapkan oleh Bharada E demi menghindari pertanyaan-pertanyaan dari awak media terkait kasus penembakan Brigadir J yang melibatkan dirinya di rumah dinas Irjen Sambo pada Jumat (8/7/2022).

Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menyampaikan bahwa ada 7 ajudan Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo yang dipanggil untuk pemeriksaan di Komnas HAM.

¨Iya benar ( tujuh ajudan sudah datang semua, termasuk Bharada E)," kata Anam kepada wartawan pada Selasa (26/7/2022).

Sekitar pukul 09.48 WIB Pagi, Selasa (26/7/2022), beberapa ajudan Kadiv Propam Nonaktif Irjen Pol Ferdy Sambo mendatangi gedung Komnas HAM Kehadiran ajudan Ferdy Sambo untuk memenuhi kebutuhan pemeriksaan dari pihak Komnas HAM.

Satu ajudan terlihat berjalan keluar gedung Komnas HAM pukul 09.51 WIB untuk menjemput beberapa ajudan lain yang akan segera tiba. Setelah itu, tampak rombongan ajudan berbaju putih dan coklat berjalan memasuki gedung Komnas HAM tanpa memberikan keterangan sedikitpun.  

Dalam konferensi pers yang digelar di Kantor Komnas HAM pada Senin (25/7/2022), Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengungkapkan bahwa luka pada jasad Brigadir J kemungkinan disebabkan oleh tembakan dengan jarak yang berbeda-beda dan tidak terlalu jauh. 

"Kalau dari karakter luka, jaraknya memang tidak terlalu jauh. Tetapi ada beberapa karakter jarak yang berbeda-beda. Itu dari hasil pendalaman kami," ujar Anam.

Selanjutnya, Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menyampaikan bahwa luka pada tubuh Brigadir J yakni terdapat luka peluru masuk dan luka peluru keluar. Tapi pihaknya belum bisa memastikan secara terperinci jumlah luka tersebut.

"Ada pertanyaan, kenapa kok jumlah lukanya masuk dan keluar berbeda? Jumlah luka masuk dan keluar berbeda karena memang ada yang masuk dan keluarnya memang pelurunya masih bersarang di tubuh sehingga jumlahnya berbeda," sambungnya.

Diketahui, Komnas HAM telah melakukan penyelidikan tersendiri yang terpisah dengan tim khusus untuk menangani kasus penembakan Brigadir J. Komnas HAM sendiri sudah mencari informasi dan keterangan dari pihak keluarga Brigadir J hingga tim forensik Polri yang sebelumnya bertugas dalam autopsi korban.

¨Kalau soal luka, pertama kami melihat secara kapan jenazah masuk dan mulai diotopsi, itu penting untuk menentukan kurang-lebih titik jam kematian kapan, kami juga ditunjukkan titik titik lubang luka, di situ luka karena apa, terus kami ditunjukkan bagaimana mekanisme kerja mereka dalam menyakiti," ungkap Choirul Anam.

Choirul Anam menyampaikan bahwa Komnas HAM memiliki rangkuman dugaan jenis luka dan waktu kematiannya. Namun, menurutnya Komnas HAM masih menunggu hasil dari proses ekshumasi atau autopsi ulang pada jasad Brigadir J sehingga belum bisa menarik kesimpulan. 

"Masih ada proses ekshumasi, kami tunggu proses ekshumasi," kata komisioner Komnas HAM Choirul Anam pada Senin (25/7/2022). (rka)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:21
03:26
07:40
02:04
01:13
03:43
Viral