Presiden Joko Widodo Instruksikan kepada jajarannya terkait krisis pangan dan energi.
Sumber :
  • Dokumentasi Sekretariat Kabinet Republik Indonesia

Krisis Pangan Imbas Harga Bahan Pangan Naik, Presiden RI: Rakyat Harus Diberitahu

Selasa, 21 Juni 2022 - 13:25 WIB

Belakangan ini, harga sembako dipasaran naik. Seperti di Lumajang, Jawa Timur, harga bahan pangan di pasar terus mengalami lonjakan. Diantaranya harga cabai rawit merah yang saat ini telah mencapai Rp 100 ribu per kg. 

Begitu juga harga sayuran seperti tomat, terong dan kubis. Jika harga normal, harga sayuran dapat mencapai di bawah Rp 10 ribu. Namun kini harga ikut meroket hingga 100%. 

Melihat adanya kenaikan harga sembako, Presiden Joko Widodo dalam Sidang Kabinet Paripurna (SKP), di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/6/2022).

Presiden RI Joko Widodo mengatakan jajaran Menteri harus mewaspadai krisis pangan dan energi, karena situasi dunia yang tidak dalam kondisi normal.

“Krisis energi, krisis pangan, krisis keuangan sudah mulai melanda beberapa negara. Ada kurang lebih 60 negara yang dalam proses menghadapi tekanan karena utang, sehingga menekan ekonominya, tidak ada devisa, dan masuk pada yang namanya krisis ekonomi, krisis keuangan negara itu.” Ujar Presiden Jokowi yang dikutip dari laman Sekretariat Kabinet Republik Indonesia (21/6/2022).

Presiden juga menginstruksikan untuk terus sampaikan kepada masyarakat terkait perkembangan situasi global. Begitu juga dengan krisis yang memicu kenaikan harga komoditas pangan dan energi. 

“Kita tahu karena krisis pangan melanda dunia, harga-harga pangan semuanya naik. Rakyat juga harus diberitahu. Harga beras naik, tolong sering dibandingkan dengan negara-negara lain kenaikannya berapa. Tolong sampaikan kepada masyarakat.” Perintah Presiden Jokowi kepada jajarannya. 

Selain menyampaikan adanya krisis dunia, Presiden juga meminta untuk melakukan penghematan juga cegah adanya kebocoran pada kedua sektor. 

“Mana yang bisa diefisiensikan, mana yang bisa dihemat. Kemudian mana kebocoran-kebocoran yang bisa dicegah, semuanya harus dilakukan posisi-posisi seperti ini,” lanjutnya.

Dalam pemberitaan sebelumnya, Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto sampaikan di acara keynote speech pada UI International Conference on G20 Day 2 di Jakarta (16/6/2022).

Airlangga mengatakan bahwa saat ini dunia tengah menghadapi 5 krisis atau yang dapat disebut dengan 5C (five crisis). C pertama adalah COVID-19, kedua Conflict Ukraina dan Rusia yang memiliki dampak dunia pada harga energi dan pangan. Climate Change atau perubahan iklim, kemudian Commodity Price mendorong inflasi pada harga minyak, metal dan minyak sawit di beberapa negara.

Krisis yang kelima adalah Cost of Living. Hal ini yang menyebabkan terjadinya kesulitan menyediakan bahan baku makanan pokok di beberapa negara. 

Oleh sebab itu, Indonesia juga menerima dampak adanya krisis tersebut yang ditandai dengan harga bahan pangan naik. (Kmr)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:40
01:00
01:59
02:27
01:42
01:36
Viral