- tvOnenews - Abdul Gani Siregar
Mendagri Todong Perusahaan Garmen Lokal Sumbang Pakaian ke Korban Bencana Sumatera, Dapat 106 Ribu Pakaian Baru
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Dalam Negeri RI, Tito Karnavian mengaku dirinya meminta secara langsung ke perusahaan-perusahaan garmen dalam negeri untuk menyumbangkan pakaian bagi korban bencana di Sumatera dan Aceh.
Dari permintaan tersebut, terkumpul sebanyak 106 ribu pakaian baru yang dijadwalkan mulai disalurkan pada Senin (22/12/2025).
Langkah permintaan ini disampaikan Tito usai melakukan peninjauan ke sejumlah lokasi pengungsian.
Dalam kunjungan tersebut, ia mengaku melihat langsung kondisi para korban yang dinilai masih kekurangan kebutuhan dasar, terutama pakaian.
Menurut Tito, banyak warga terdampak bencana yang hanya menyelamatkan diri dengan pakaian yang dikenakan saat kejadian, sementara pakaian lain rusak atau hilang akibat banjir dan lumpur.
“Di pengungsian saya lihat banyak warga yang kekurangan pakaian. Mereka keluar rumah hanya dengan pakaian yang dipakai saat itu,” kata Tito, dikutip Minggu (21/12/2025).
Tito menjelaskan, sebagian perusahaan garmen yang dihubunginya berada di kawasan ekonomi khusus (KEK) yang secara aturan hanya diperbolehkan memproduksi barang untuk kebutuhan ekspor.
Namun, ia menyampaikan kepada perusahaan-perusahaan tersebut bahwa terdapat ketentuan dalam undang-undang yang memungkinkan pengecualian untuk kepentingan penanganan bencana.
Ia menuturkan, pengiriman bantuan dapat dilakukan sepanjang terdapat permintaan resmi dari instansi pemerintah dan memperoleh persetujuan dari Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Bea Cukai serta Kementerian Perdagangan.
“Nah, tapi ada dalam aturan undang-undang ya, bahwa kalau untuk kepentingan bencana itu boleh. Boleh dan tidak dikenakan pajak bea cukai sepanjang ada, satu, ada permintaan dari instansi pemerintah. Yang kedua, harus mendapatkan persetujuan dari Menteri Keuangan c.q. Dirjen Bea Cukai dan Kementerian Perdagangan. Itulah yang saya sampaikan kepada mereka," ungkapnya.
Dari hasil komunikasi tersebut, Tito menyebut bahwa respons perusahaan garmen cukup cepat. Salah satu perusahaan garmen asal Sukabumi menyatakan kesediaannya menyumbangkan 101 ribu potong pakaian baru.
Selain itu, satu perusahaan lain yang memproduksi garmen untuk pasar dalam negeri turut menyumbang sekitar 5.000 item, termasuk 2.000 selimut.
Dengan demikian, total bantuan yang terkumpul mencapai 106 ribu item.
"Garmen itu di Indonesia itu unggul ya. Bagus-bagus kualitasnya dan murah. Nah itu saya menghubungi dan akhirnya mendapat respons yang sangat positif. Ada setidaknya dua yang sudah menghubungi saya, bahkan ada lagi," bebernya.
Tito menegaskan seluruh bantuan tersebut merupakan pakaian baru dan bukan barang cacat produksi atau barang sisa ekspor.
“Bukan reject, semuanya pakaian baru,” tegasnya.
Tito menerangkan, penyaluran bantuan tahap pertama akan difokuskan ke wilayah Aceh Tamiang yang dinilai mengalami dampak bencana paling berat.
Sekitar 50 ribu pakaian akan dikirim ke daerah tersebut. Sisanya akan disalurkan ke Aceh Utara dan Aceh Timur, masing-masing sekitar 25 ribu pakaian.
Selain Aceh, bantuan juga direncanakan untuk wilayah lain di Sumatera. Di Sumatra Utara, sejumlah daerah yang disebut masih memerlukan perhatian antara lain Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Sibolga, Mandailing Natal, dan Tapanuli Utara.
Sementara di Sumatera Barat, daerah yang terdampak cukup signifikan meliputi Kabupaten Agam, Padang Pariaman, dan Tanah Datar.
"Sedangkan kalau di Sumatera Barat itu yang cukup terdampak ya, yang masih perlu perhatian kita, itu adalah di Agam, Padang Pariaman, dengan di Tanah Datar. Tanpa bermaksud mengecilkan daerah lain ya. Tapi daerah lain saya lihat recovery-nya sangat cepat, dari pada yang lain ya," katanya.
Tito menilai, proses pemulihan di beberapa daerah lain relatif berjalan lebih cepat. Namun, ia menyebut wilayah-wilayah tersebut masih membutuhkan dukungan lanjutan, terutama dalam pemenuhan kebutuhan dasar bagi pengungsi.
Penyaluran bantuan akan dilakukan secara bertahap. Selain gelombang pertama, Tito menyebut akan ada gelombang kedua bantuan pakaian dari sejumlah perusahaan lain yang dijadwalkan tiba pada 27–28 Desember 2025.
Jumlah bantuan pada tahap lanjutan tersebut diperkirakan mencapai 50 ribu hingga 100 ribu pakaian tambahan.
Bantuan gelombang kedua tersebut rencananya akan disalurkan ke Aceh dan Sumatera Utara sesuai dengan tingkat dampak bencana di masing-masing daerah.
Tito juga memastikan dirinya akan hadir langsung saat penyaluran bantuan di Aceh Tamiang.
Menurutnya, kehadiran langsung di lokasi diperlukan untuk memastikan bantuan benar-benar diterima oleh warga yang membutuhkan.
“Khusus yang ke Aceh Tamiang, saya akan hadir langsung,” tutupnya. (rpi/muu)