- Tim tvOnenews/Abdul Gani Siregar
Maruarar Pastikan Tak Ada Penggusuran: Kawasan Kumuh Ditata Jadi Sehat dan Bernilai Ekonomi
Serang, tvOnenews.com — Pemerintah menegaskan tidak akan menempuh jalan penggusuran maupun relokasi dalam program penataan kawasan kumuh.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, menekankan fokus kebijakan diarahkan pada penataan lingkungan agar kawasan padat penduduk menjadi lebih sehat sekaligus mampu menggerakkan ekonomi warga.
“Kami tidak memikirkan relokasi. Yang kami pikirkan adalah bagaimana kawasan kumuh bisa ditata menjadi lingkungan yang sehat, dan bila memungkinkan menghadirkan aktivitas ekonomi bagi warganya,” ujar Maruarar usai menghadiri akad massal di Perumahan Banten Indah, Kota Serang, Banten, dikutip Minggu (21/12/2025).
Maruarar mengakui, menata kawasan padat penduduk agar tertib dan produktif bukan pekerjaan mudah. Menurutnya, proses tersebut membutuhkan waktu, edukasi, serta pendekatan persuasif agar masyarakat memahami arah kebijakan dan terlibat aktif dalam perencanaan.
“Ini memang proses yang tidak sederhana, tetapi harus dimulai. Tujuannya agar ekonomi rakyat semakin dekat dengan tempat tinggal mereka,” katanya.
Sejalan dengan kebijakan tersebut, Kementerian PKP mulai menjalankan proyek percontohan penataan kawasan. Direktur Jenderal Perumahan Perkotaan Kementerian PKP, Sri Haryati, menyebut Kelurahan Menteng menjadi salah satu lokasi pilot project penataan kawasan kumuh berbasis pemberdayaan ekonomi.
Berdasarkan data kementerian, dari sekitar 29.000 penduduk di wilayah tersebut, kurang lebih 24.000 warga masuk kategori masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
“Kami memulai program gotong royong melalui skema CSR. Tahap awal ditargetkan 50 rumah untuk dibenahi. Tidak hanya perbaikan fisik, tetapi juga pendataan rumah yang memiliki usaha,” jelas Sri.
Selain memperbaiki kualitas hunian, kawasan tersebut juga dirancang untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata kuliner. Penataan sungai dan lingkungan sekitar menjadi bagian dari konsep besar untuk meningkatkan daya tarik kawasan.
“Kami ingin kawasan itu dipoles menjadi area kuliner dan wisata. Sungai-sungainya akan dirapikan agar lingkungan lebih tertata dan menarik,” pungkasnya.
Melalui pendekatan ini, pemerintah berharap penataan kawasan kumuh tidak hanya meningkatkan kualitas hidup warga, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru tanpa harus memindahkan masyarakat dari tempat tinggalnya. (agr/ree)