- Julio Trisaputra
Menegangkan! Kesaksian Pedagang TMP Kalibata yang Hampir Terpanggang di Tengah Kericuhan Buntut Dua Mata Elang Tewas
Jakarta, tvOnenews.com - Kematian dua mata elang (matel) di kawasan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (11/12/2025) lalu berakhir kericuhan yang merugikan warga sekitar.
Setelah dua matel itu tewas dikeroyok sekelompok orang, diduga rekan-rekan dari kedua korban itu tak terima dan kembali datang ke kawasan TMP Kalibata untuk mencari pelaku.
Namun, warga dan pedagang sekitar tak memberikan jawaban yang diinginkan mereka. Hal ini membuat rekan-rekan mata elang itu kesal dan malah berbalik melakukan kericuhan.
- tvOnenews.com/Adinda Ratna Safira
Sejumlah warung milik pedagang dirusak dan dibakar. Peristiwa ini pun menjadi berbahaya karena mengancam nyawa para pedagang serta warga sekitar.
Seorang pedagang di kawasan kuliner Kalibata bernama Andi mengatakan, warungnya menjadi salah satu yang dirusak.
Tak cuma itu, ia juga mengalami luka-luka karena berusaha kabur dari situasi mencekam tersebut.
"Karena ketakutan, karena ini sudah dibakar, kita cari jalan supaya gimana caranya kita berempat ini jangan sampai kepanggang. Sampai, ya, kondisi luka-luka seperti ini," kata dia, Jumat (12/12/2025).
Ia mengatakan, sudah berjualan di lokasi itu sekitar 20 tahun bersama para pegawai lainnya.
Di hari itu, mereka harus melihat tempat bekerjanya dirusak massa yang hampir mengancam nyawanya.
Kebakaran yang makin membabi-buta, para pedagang pun kabur dari lokasi sampai harus menaiki pagar berduri.
Mereka kemudian berusaha mengamankan diri dengan bersembunyi di dalam area kantor Kementerian Dalam Negeri.
Sambil bersembunyi, mereka pun mengaku pasrah atas kejadian yang mereka alami termasuk kerugiannya.
"Ya, ini mesin chiller, mesin freezer, kemudian ada brankas segala macam ini juga belum bisa hitung semuanya," tuturnya.
Pedagang lainnya bernama Henny Maria juga menjadi korban kericuhan tersebut.
Padahal, dua tenda dan satu kios yang dimilikinya belum lama direnovasi pada September 2025 lalu.
"Yang kami sayangkan, kami menjadi korban ketidakadilan dari segelintir oknum yang menurut saya melakukan kerusuhan tidak pada tempatnya. Itu saja," tegas Henny.