- Antara
Peringatan Dini BMKG: Angin Kencang dan Ombak Tinggi Hantui Perairan Sumbar Pekan Ini
Jakarta, tvOnenews.com - Stasiun Meteorologi Maritim Teluk Bayur, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Padang, mengeluarkan peringatan dini terkait kondisi perairan di Sumatera Barat.
BMKG meminta masyarakat mewaspadai potensi gelombang tinggi yang diprediksi terjadi mulai tanggal 7-10 Desember 2025.
Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Teluk Bayur, Rangga Nugraha Rasy, menjelaskan bahwa lonjakan gelombang paling signifikan diperkirakan melanda wilayah Kepulauan Mentawai.
"Gelombang kategori tinggi yakni 2,5 hingga empat meter berpeluang terjadi di perairan khususnya Kepulauan Mentawai di antaranya perairan barat Siberut, perairan barat Sipora dan perairan barat Pagai," ungkap Rangga di Padang, Minggu (7/12).
Selain itu, gelombang kategori sedang dengan ketinggian 1,25 hingga 2,5 meter juga berpotensi terjadi di sejumlah wilayah perairan lain, meliputi perairan Agam-Pasaman Barat, Padang-Padang Pariaman, Pesisir Selatan, serta sisi timur wilayah Siberut, Sipora, dan Pagai.
Risiko Keselamatan Pelayaran
Rangga menegaskan bahwa kondisi ini membawa risiko serius bagi aktivitas pelayaran. BMKG merinci tingkat bahaya berdasarkan jenis kapal dan kondisi angin.
Untuk perahu nelayan, risiko meningkat jika kecepatan angin mencapai 15 knot dengan tinggi gelombang 1,25 meter.
Kapal tongkang perlu waspada pada kecepatan angin 16 knot dan gelombang 1,5 meter.
Sementara itu, kapal feri atau penyeberangan harus berhati-hati jika kecepatan angin menembus 21 knot dan gelombang mencapai 2,5 meter.
"Jadi kondisi ini dapat mengganggu aktivitas perahu nelayan kecil, kapal tongkang, dan kapal ferry di laut," jelasnya.
Hujan dan Angin Kencang
Selain gelombang tinggi, kondisi cuaca umum di perairan Sumatera Barat pada 7-9 Desember 2025 diprediksi akan diwarnai hujan dengan intensitas ringan hingga lebat.
Pola angin diperkirakan bertiup dari arah barat laut menuju utara dengan kecepatan berkisar antara 2 hingga 20 knot.
Atas kondisi tersebut, BMKG mengimbau nelayan dan operator transportasi laut untuk terus memantau perkembangan informasi cuaca demi mencegah kecelakaan laut.
"Pastikan cuaca mendukung dan kapal dalam kondisi baik sebelum berlayar agar pelayaran aman dan nyaman," ujar Rangga. (ant/dpi)