news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

"Understanding China Conference 2025", akhir November, di Guangzhou, China.
Sumber :
  • ANTARA

Arah Baru Modernisasi China, dari Energi, Teknologi Hingga Tata Kelola

Jika ingin menarik sebagian perpindahan industri padat karya itu, Indonesia harus mempercepat reformasi ketenagakerjaan, meningkatkan produktivitas tenaga kerja, dan memastikan ekosistem investasi bebas hambatan birokrasi. Jika tidak, gelombang investasi global akan memilih negara lain yang menawarkan kemudahan lebih tinggi.
Minggu, 7 Desember 2025 - 09:55 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com- Komite Sentral Partai Komunis China merumuskan  arah ekonomi, teknologi, dan tata kelola global dalam lima tahun ke depan. Mereka menggelar Understanding China Conference 2025 belum lama ini di Guangzhou yang mengumpulkan lebih dari 800 pemikir, ekonom, dan pemimpin dunia untuk mendiskusikan bagaimana modernisasi China akan mempengaruhi masa depan global.

Bagi Indonesia, membaca arah baru ini bukan sekadar kebutuhan diplomatik, tetapi keharusan strategis karena seluruh agenda nasional mulai dari hilirisasi, transformasi industri, transisi energi, hingga peningkatan daya saing SDM semakin terhubung dengan dinamika yang terjadi di China.

Penting bagi Indonesia untuk membedah berbagai perspektif yang muncul dalam konferensi tersebut untuk memahami bagaimana perubahan arah pembangunan China menciptakan peluang dan tantangan baru bagi Indonesia, serta apa yang perlu dilakukan agar Indonesia tidak hanya menjadi penonton dalam pergeseran besar ekonomi global.

Rekomendasi inti dalam rencana tersebut menempatkan modernisasi sistem industri dan penguatan ekonomi riil sebagai tugas strategis utama.

Yin Yanlin, Wakil Direktur Komite Urusan Ekonomi dari Komite Nasional Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat China (CPPCC) ke-14, menegaskan China kini bergerak melampaui peran historisnya sebagai pabrik dunia.

Ia menjelaskan orientasi baru China yang menitikberatkan pada manufaktur cerdas, hijau, dan berbasis layanan, sebuah transformasi yang akan membuka peluang kerja sama industri di seluruh dunia.

Pandangan Yin sangat relevan bagi Indonesia yang sedang meningkatkan kapasitas hilirisasi mineral, memperkuat basis industri nasional, dan mengejar target transformasi struktural.

Namun pergeseran China ke segmen bernilai tambah tinggi juga berarti Indonesia harus meningkatkan kompetensi teknologi, riset, dan produktivitas agar dapat menjadi mitra setara, bukan sekadar pemasok bahan mentah dalam rantai pasok global yang baru.

Romano Prodi, mantan Perdana Menteri Italia dan mantan Presiden Komisi Eropa, menambahkan perspektif yang lebih tajam. Ia menyatakan China telah berevolusi dari negara berpotensi besar menjadi pemimpin sejati dalam ekonomi global, terutama di industri emerging seperti energi surya, energi bayu, baterai, dan kendaraan listrik.

Prodi menekankan dalam lima tahun ke depan, penekanan China pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan memperkuat posisinya sebagai motor inovasi dunia dan bahwa Eropa perlu meningkatkan kerja sama teknologi dengan China.

Berita Terkait

1
2 3 4 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral