news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Suasana Rakor Antisipasi Bencana dan Persiapan Nataru.
Sumber :
  • Abdul Gani Siregar/tvOnenews

BNPB Sindir Kepala Daerah yang Salahkan Hujan Saat Bencana: Masalah Utama Ada di Tata Ruang

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan kepada kepala daerah agar tidak serta-merta menyalahkan curah hujan tinggi setiap kali terjadi bencana
Senin, 1 Desember 2025 - 13:48 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan kepala daerah agar tidak serta-merta menyalahkan curah hujan tinggi setiap kali terjadi bencana.

Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Raditya Jati, menilai banyak daerah gagal memahami bahwa mitigasi bencana dimulai dari penataan wilayah, bukan hanya menunggu intervensi pemerintah pusat.

"Seringkali terjadi dan seringkali menyalahkan curah hujan yang tinggi sehingga mereka tidak siap," tegas Raditya dalam Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah di Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Senin (1/12/2025).

Tata Ruang Buruk Jadi Akar Masalah

Raditya menekankan bahwa persoalan bencana sering kali terkait langsung dengan pelanggaran tata ruang. Ia mencontohkan sejumlah kawasan di Jabodetabekpunjur yang banyak dihuni bangunan melanggar sempadan sungai.

"Contoh saja beberapa wilayah di Jabodetabekpunjur, banyak rumah-rumah yang tinggal persis melanggar sempadan sungai. Kami punya datanya, kami ada datanya via satelit," ujarnya.

Sempadan sungai merupakan zona wajib perlindungan untuk mencegah banjir, erosi, dan kerusakan ekologis. Pelanggaran terhadap kawasan ini disebut memperbesar risiko bencana yang sebenarnya dapat dicegah.

Raditya juga menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor agar daerah rawan bencana memiliki kesiapsiagaan yang lebih kuat.

BMKG: Hujan Ekstrem Mengancam Akhir 2025 hingga Awal 2026

Pada kesempatan yang sama, Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani memperingatkan curah hujan tinggi hingga sangat tinggi yang diperkirakan terjadi sepanjang Desember 2025 hingga Januari 2026.

"Untuk periode Desember hingga Januari, curah hujan tinggi hingga sangat tinggi itu diprediksi terjadi di wilayah selatan Indonesia. Termasuk Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, sebagian Sulawesi Selatan dan Papua Selatan," ujarnya.

BMKG juga mencatat periode November 2025 hingga April 2026 sebagai fase rawan pertumbuhan bibit siklon tropis di selatan Indonesia, yang berpotensi memicu hujan lebat dan angin kencang.

"Dinamika atmosfer sepekan ke depan dipengaruhi oleh banyak hal, ini meningkatkan potensi hujan di beberapa wilayah terutama Sumatra Utara, Kepulauan Riau, Jambi, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan, Sulawesi Barat dan Papua," jelasnya.

Modifikasi Cuaca Tidak Bisa Sembarangan

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral