- Bajo Winarno
Belajar dari China: Pusat Kajian Asia Tenggara dan Bunga bunga Kapuk yang Bermekaran
Secara politik, pusat kajian ini membentuk narasi positif tentang China melalui seminar internasional, konferensi, dan kolaborasi dengan universitas ASEAN, yang memengaruhi opini pembuat kebijakan regional. Mereka mengadvokasi stabilitas kawasan, kerjasama multilateral, dan respons terhadap isu penting seperti Laut China Selatan. Ada kesan China ingin menggeser wacana Barat-sentris menjadi perspektif China-sentris di Asia Tenggara.
Misalnya SCNU menggandeng Indonesia untuk Kerjasama pendidiikan. Rektor Universitas Indonesia, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU didapuk sebagai salah satu anggota Dewan Penasehat Pusat Studi Asia Tenggara SCNU. Universitas yang resmi berdiri sejak 1933 ini juga menjalin kerjasama riset dan penelitian dengan dengan Universitas Islam Negeri Syaifuddin Zuhri di Purwokerto.
Di sebuah ruang sebelum kunjungan berakhir, mereka meminta pandangan kami, wartawan Indonesia ini tentang peran China di regional dan global. “Apakah peran kami sudah benar?” ujar Summer. Tentu saja kami yang tak terbiasa berpikir strategis, besar, terencana dalam percaturan politik dan ekonomi skala regional dan global langsung gelagapan. “China sudah benar, dia suadara tua yang memandu kami sekarang,” ujar saya gelagapan. Saat pulang saya masih memikirkan pertanyaan Summer sambil memandang bunga bunga pohon kapuk yang rontok di jalanan. (bwo)