news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Kondisi rumah warga yang rusak akibat banjir bandang di Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Jumat (28/11)..
Sumber :
  • Antara

Terendus Aroma Pembalakan Liar di Banjir Bandang Sumatera, DPR: Lemahnya Pengawasan Kawasan Hutan!

Terendus aroma pembalakan liar di peristiwa banjir bandang Sumatera, yang meliputi Aceh, Sumbar, dan Sumut. Hal itu diungkap sebagian publik hingga
Minggu, 30 November 2025 - 18:46 WIB
Reporter:
Editor :

Ia menyebutkan gelondongan kayu yang terbawa banjir sebagai teguran keras dari alam. Johan menilai bukti itu sebagai tamparan jika kondisi hutan di RI sedang tak baik-baik saja.

"Tumpukan-tumpukan kayu adalah teguran keras atas keberpura-puraan kita tentang perlindungan hutan, hutan lestari, serta ungkapan sejenisnya," pungkasnya.

Sementera, anggota komisi IV DPR RI, Fraksi Partai NasDem, Arif Rahman menegaskan, prioritas pemerintah dan para pemangku kepentingan saat ini memang harus tertuju pada percepatan distribusi bantuan bagi warga terdampak.

“Fokus utama pemerintah dan stakeholder terkait saat ini harus fokus memberikan bantuan kepada warga terdampak,” ucap Arif kepada wartawan, Minggu (30/11/2025). 

Kemudian, ia juga mengingatkan bahwa ada persoalan serius yang tidak boleh diabaikan. Dalam hal ini, tumpukan ribuan potongan kayu yang memenuhi Pantai Parkit di Kota Padang, Sumatera Barat pascabanjir bandang harus diinvestigasi lebih lanjut.

"Melihat banyaknya kayu gelondongan terbawa arus banjir ini membuktikan adanya indikasi penebangan liar di daerah hulu sungai, harus ada investigasi,” ucap Arif.

karena itu, Arif yang duduk dalam Komisi yang membawahi isu pertanian, lingkungan, dan kelautan mendesak agar dilakukan investigasi menyeluruh untuk memastikan apakah ada perusahaan pemegang Hak Pengusahaan Hutan (HPH) atau Hutan Tanaman Industri (HTI) di wilayah tersebut yang beroperasi menyalahi aturan.

Termasuk kemungkinan keterlibatan pihak lain yang melakukan illegal logging.

Illegal logging adalah kegiatan penebangan, pengangkutan, dan penjualan kayu yang tidak sah atau ilegal dan tidak memiliki izin dari otoritas resmi.

“Apakah ada perusahaan yang memiliki HPh atau HTI di daerah tersebut yang beroperasi menyalahi aturan? Atau pelaku lain yang melakukan illegal logging?” katanya.

Menurutnya, pemerintah pusat, termasuk Presiden Prabowo Subianto, harus segera mengevaluasi kinerja Kementerian Kehutanan (Kemenhut) untuk menindaklanjuti temuan ribuan potongan kayu setelah banjir bandang tersebut.

Arif menegaskan, tanpa penegakan hukum yang kuat, kejadian serupa akan terus berulang dan membahayakan keselamatan rakyat.

“Pemerintah atau Presiden harus segera mengevaluasi kinerja Kementerian Kehutanan, mengusut tuntas dan menindak dengan tegas pelaku, baik perorangan atau korporasi jika terindikasi melakukan illegal logging yang menyebabkan banjir,” bebernya. (aag)

Berita Terkait

1
2
Tampilkan Semua

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral